Senin, 29 Maret 2010

Sahabatku Al Banna

Jejak penuh debu itu telah mengantarkan tapak-tapakmu ke semesta raya
menghantarkan sejuta gemintang cinta untuk aura bumi
membiaskan rona-rona kesedihan menjadi semilir senyum menawan
aku temukan kau di sudut-sudut para pencari ketenangan
miskinnya aku tentang loncatan-loncatan nuranimu
tapi......
kukenal engkau melalui bisikan-bisikan lail
dan surat-surat kekhawatiranmu pada umat
hanya itu....
ya hanya itu............?
tidak!!!
aku semakin kenal engkau melalui lantunan rabithoh itu
bening-bening matamu membuat lautan berdendang mengagumi sosokmu
akankah terlahir kembali dari rahim-rahim suci ini
seutas cemerlang untuk penghuni negeri ?
Al Banna!
engkau akan kuletakkan pada urutan terdepan dari sahabat-sahabatku
meski liku jerih untuk membalut luka-luka para saudara terkasih
menjulang bak kepingan yang terurai dari materinya

aku tidak tahu apakah surat ini akan sampai padamu, wahai Al Banna
aku pun tak berharap ada seorang tukang pos yang bersedia mengantarkan ini padamu
tapi aku berharap kau tidak sedih atas apa yang terjadi pada ikhwahmu



Depok, 12 Mei 2008

Kinanti

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors