Bagan tanya menyeruput pilu
Sandiwara atau dagelan semata
Riuh tawa dan wajah pias tak berbeda
Masing-masing menunjukkan nyawa
Hitamkah ?
Merahkah ?
Ungukah ?
Semua tampak bagai berkas
Tak jelas dan tak nyata
Membius seribu sedu sedan
Babak demi babak hanya pecahan
Inikah ironi sebuah bangsa ?
Yang merasa jadi pahlawan di negeri orang
Tapi malah jadi benalu di negeri sendiri
Wahai .......pemimpin !!
Sudah berbalut darah rakyat ini !
Sudah berbanjir luka rakyat ini !
Sudah meratap tersedu rakyat ini !
Sudah merana pemuda pemudi kami !
Tapi tetap kau bantai naluri kami !
Tapi tetap kau porak perasaan kami
Tapi tetap kau jarah airmata kami !!
Terbeka sudah amarah ini
Namun maaf kami terlalu sempurna
Untuk mu wahai pemimpin bangsa....
Depok/ 11 Nopember 2009
By : Kinanti Pertiwi ”Kecewaku”
Senin, 29 Maret 2010
Aurora Ironi
Diposting oleh FAKINANTI di 23.58.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar