Senin, 29 Maret 2010

Aurora Ironi

Bagan tanya menyeruput pilu
Sandiwara atau dagelan semata
Riuh tawa dan wajah pias tak berbeda
Masing-masing menunjukkan nyawa

Hitamkah ?
Merahkah ?
Ungukah ?

Semua tampak bagai berkas
Tak jelas dan tak nyata
Membius seribu sedu sedan
Babak demi babak hanya pecahan

Inikah ironi sebuah bangsa ?
Yang merasa jadi pahlawan di negeri orang
Tapi malah jadi benalu di negeri sendiri

Wahai .......pemimpin !!
Sudah berbalut darah rakyat ini !
Sudah berbanjir luka rakyat ini !
Sudah meratap tersedu rakyat ini !
Sudah merana pemuda pemudi kami !

Tapi tetap kau bantai naluri kami !
Tapi tetap kau porak perasaan kami
Tapi tetap kau jarah airmata kami !!

Terbeka sudah amarah ini
Namun maaf kami terlalu sempurna
Untuk mu wahai pemimpin bangsa....




Depok/ 11 Nopember 2009
By : Kinanti Pertiwi ”Kecewaku”

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors