Sabtu/ 5 Juni 2010
Wisma Tuna Ganda
Berarak tak kan henti kaki ini melangkah
Melihat aura penuh hening di sudut kamar
Bocah-bocah tak berdaya itu pun tetap ceria
Melihat kami yang hanya setahun sekali bersua
Ini nasihat tak berwujud kata
Beribu inspirasi melekat dalam memori
Kami akan datang lagi
Mengetuk pintu-pintu itu
Tuk meminta nasihat
dan sekedar meringankan hati
bahwa kita harus bersyukur...
Minggu, 06 Juni 2010
Youkoso Senpai Part II
Diposting oleh FAKINANTI di 20.55.00 0 komentar
Anak Jenius Indonesia
ANAK JENIUS INDONESIA atau lebih dikenal dengan singkatan AJI, adalah lembaga pelatihan, penelitian dan pengembangan anak dan keluarga yang berbasis pada aktivasi otak tengah berbasis teknologi hasil Riset Ilmuwan Jepang. AJI mengembangkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan kognitif, psikomotorik, dan afektif anak dengan metode pelatihan yang sederhana, mudah diterima, menyenangkan dan memotivasi.
Dengan visi “ikut mencerdaskan anak bangsa”, AJI hadir untuk Indonesia diawal tahun 2010. Dan telah memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan para calon pemimpin, generasi masa depan bangsa Indonesia, melalui pelatihan aktivasi otak tengah. Bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April 2010, AJI melakukan soft launching di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat dengan mengusung tema “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Yang memberikan makna bahwa kehadiran Anak Jenius Indonesia merupakan salah satu solusi cerdas dari masalah Bangsa Indonesia yang sangat kompleks. Dan harapannya AJI menjadi salah satu lembaga yang berperan aktif mewujudkan generasi Jenius dan Berkarakter Mulia. Yang menarik dari soft launching tersebut adalah dilakukannya penandatanganan kerjasama dengan mitra usaha dari berbagai kota besar, yang dengan antusias menyambut momen bersejarah ini dan menganggapnya sebagai salah satu Tonggak Kebangkitan Negeri. Mitra usaha tersebut adalah berasal dari Padang, Pekanbaru, Duri, Dumai, Palembang, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Sleman, Solo, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda dan Kupang.
Menyambut “Hari Pendidikan Nasional”, pada tanggal 1-2 Mei 2010, AJI melakukan pelatihan aktivasi otak tengah serentak di 7 propinsi yaitu ; Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang turut diliput oleh media cetak dan elektronik lokal maupun nasional.
Berkantor pusat di Kawasan Appartemen Boutique Kemayoran tepatnya di Boutique Office Park Blok B-21 Jl. H. Benyamin Sueb 6A Kebon Kosong – Kemayoran, Jakarta (10630), tim AJI yang terdiri dari para profesional muda yang energik, inspiratif, kreatif, dan dinamis melakukan berbagai inovasi, mencari metode, program dan menciptakan konsep baru yang mendukung positif perkembangan anak dan keluarga. Dengan mengaitkan pada Multiple Intellegence, maka dikembangkanlah program pasca aktivasi diantaranya; Pelatihan Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan ‘Teknik Membaca Cepat’, Pelatihan Menguatkan Daya Ingat yaitu ‘Magic Memory’, Pelatihan Kepemimpinan Berkarakter dengan ‘Leadership for Kids’ , Pelatihan Motivasi Berprestasi dengan ‘be SMART’, Pelatihan Keluarga yaitu ‘Excellent Parenting’ dan sebagainya.
Dengan semangat perubahan untuk kemajuan bangsa Indonesia, dan doa yang tak kunjung henti dilafazkan, serta optimalisasi usaha, menjadi karakter Tim Anak Jenius Indonesia berkontribusi mencerdaskan anak bangsa yang berkarakter mulia. Anak Jenius Indonesia terus Bersinar – Bercahaya memberikan manfaat kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. SUKSES untuk AJI.
Kami, AJI Depok menyambut ayah ibu, mama papa, abi umi, untuk bergabung dan kita saksikan betapa anak-anak kita mempunyai kemampuan yang luar biasa.
Diposting oleh FAKINANTI di 20.44.00 0 komentar
Black Monday in Mavi Marmara....
Allohu Akbar!! Telah ditunjukkan arti dari persaudaraan, bukti nyata sebuah ukhuwah…nun jauh di samudra sana pun..aroma syahid dengan sukacita menyambut senyum menawan para relawan gagah berani …aku bersamamu…brother!!!
Larut malam itu aku menerima kabar yang ku acuhkan, karena beratnya mata ini tuk sekedar memforwad berita yang sangat penting itu. Ku lanjutkan lelapku tanpa perasaan tuk sekedar menarik nafas sejenak memanjatkan pengharapan dan do’a teruntuk saudara-saudaraku yang sedang kedinginan dan menegakkan diri tuk melawan rasa cemas atas ancaman manusia-manusia paling sombong di abad ini.
Pun di ketika aku terbangun sebelum subuh tuk bersimpuh menyambut segarnya fajar, tak banyak do’a untuk Palestina yang ku haturkan, apatah lagi tuk para relawan di kapal-kapal yang membawa seberkas asa ke gaza. Tak ku rasakan jika subuh itu, saudara-saudaraku sedang berjuang sengit membela segenap amanah yang telah disandingkan bersama harapan-harapan nan bersemangat di sudut gaza yang penuh berkah. Aku terlupa.
Hingga di pagi itu, ku terperanjat membaca “Kapal Mavi Marmara diserang oleh Israel!”. Tanpa ku perintah, dadaku berdetak berpacu dengan iringan airmata terharu dan penyesalan. Purna sudah sedih dan geramku. Ku tahu Alloh tidak diam. Ku yakin Alloh sedang menyiapkan kegemilangan sebuah kebenaran. Beterbangan malaikat-malaikat mulya di sekitar para relawan. Penuh senyum mereka berujar…”gaza..ini saudaramu datang….mereka bersamamu...lihatlah mereka..sambutlah mereka…!!”
Satu yang ku yakin..meski jiwa para relawan belum sampai ke gaza, namun ruh mereka sudah tiba bahkan sebelum kapal berlabuh menyongsong tekad dan nurani tuk merobek pancang-pancang embargo dan kebrutalan pasukan Israel (aku muak menyebut nama ini…!). Ku saksikan pelepasan manusia-manusia terpilih itu, sedang berarak meniti batas hasrat tuk segera berjumpa dan merasakan hangatnya sambutan manusia-manusia yang paling ku rindukan sepanjang hayatku…my sister and brother in gaza….
Gaza…kami selalu bersamamu..everywhere..forever…!!! Aku sudah terlalu cinta padamu….hingga aku yang tak sanggup berdiri bila tanpamu…
Depok/ 4 Juni 2010
By : Kinanti Nih….!!!
Diposting oleh FAKINANTI di 20.33.00 0 komentar
Kamis, 20 Mei 2010
PELATIHAN GURU DI MAKASSAR
Alhamdulillah...selesai sudah persiapan semua bahan dan perlengkapan yang akan dibawa ke Makassar...
Mudah-mudahan sukses dan dapat diterima sangat baik di sana.
Tema yang diangkat sangat menarik
"Multiple Intelligences Class CS BCCT"
Subhanallah...moga semua guru-guru di sana mendapat pencerahan dari pelatihan ini.
Sehingga cita-cita untuk dapat memajukan kecerdasan anak bangsa kian mudah dan berkah.
Amiin...
KOta mana lagi yang mau dikunjungi..?? wait and see...^_^
Diposting oleh FAKINANTI di 03.08.00 0 komentar
AKTIVASI OTAK TENGAH
Alhamdulillah....
Pagi di senin hari (17 Mei 2010) saya dinyatakan diterima sebagai trainer Aktivasi Otak Tengah di Anak Jenius Indonesia.
Sebuah pengalaman baru sekaligus ilmu baru lagi buat saya.
Selasa-Rabu (25-26 Mei 2010), saya siap di training dengan persiapan terbaik. Bismillah....
Oh iya...ada yang masih bingung ya dengan apa itu aktivasi otak tengah??
Tunggu hasil praktek saya minggu depan ya...^_^
Diposting oleh FAKINANTI di 02.59.00 0 komentar
TIM ANGKLUNG NF DI PLAZA INDONESIA
Setelah sukses menampilkan suguhan terbaik di acara Milad Depok ke 11, tim angklung NF siap berkarya lagi di acara pameran dan workshop pendidikan (Plaza Indonesia, 12 Juni 2010 13.00 - 14.00 WIB).
Bergerak lagi sesuai jadwal dan komitmen para anggota, kami mencoba memainkan beberapa lagu dari berbagai macam jenis.
Bismillah...mungkin dengan usaha ini, kami beberapa gelintir anak bangsa ini, mudah-mudahan bisa melestarikan dan terus memberikan nyawa pada alat musik tradisional Indonesia, khususnya angklung.
So...man jadda wa jadda...siapa yang bersungguh-sungguh..dia pasti bisa..!!!
Diposting oleh FAKINANTI di 02.50.00 0 komentar
INFO LOMBA FOTOGRAFI NIHH....!!!
Berdikari - Canon & FN Lomba Foto Bulanan Mei 2010
Pada tanggal 20 Mei 1908 organisasi pribumi nasional pertama Boedi Oetomo didirikan oleh tiga serangkai: Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Fenomena yang muncul pada awal abad 20 tersebut menjadi istimewa karena saat itu Indonesia masih dijajah Belanda.
Visualisasikan semangat nasionalisme Bapak-bangsa tersebut untuk mengkampanyekan semangat berdikari. Artinya kita sebagai bangsa merdeka yang mandiri dan mau maju atas usaha sendiri.
Jumlah Foto : 1979
Sifat : Aktif
Tanggal Mulai : 04-05-2010
Tanggal Selesai : 04-06-2010
www.fotografer.net
Diposting oleh FAKINANTI di 02.46.00 0 komentar
Teknik Memotret Model Di Luar Ruangan
Untuk memotret model di luar ruangan, ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan oleh para fotografer pemula, antara lain :
1. Gunakan kamera pada posisi ZOOM agar model bisa berada agak jauh dari anda.
2. Jangan menggunakan lensa pada posisi Wide Angle ( lensa lebar ) karena ada akan efek distorsi, model terlihat lebih lebar.
3. Bila memotret model di luar ruangan, usahakan mencari waktu saat sinar matahari masih soft ( 8-10 pagi hari atau 3-5 sore hari ). Hal ini ditandai dengan bayangan di bawah kelopak mata atau hidung serta leher tampak lembut.
4. Gunakan teknik pencahayaan samping, dimana cahaya datang dari sisi kiri atau kanan model.
5. Untuk mengantisipasi sisi model yang tidak terkena cahaya, anda bisa menggunakan teknik fill in light (cahaya pengisi). Teknik fill in light yang sederhana adalah menggunakan kertas putih atau kain putih sebagai reflektor ( media pantul cahaya matahari )
6. Untuk model dengan ukuran tubuh sedang, posisikan kamera pada tengah tengah frame serta tingginya sejajar dengan model.
7. Untuk model dengan ukuran tubuh lebih gemuk atau lebar, usahakan mengambil posisi agak serong kira atau kanan agar model terlihat lebih kurus.
8. Untuk pemotretan model luar ruangan, pilihkan lokasi yang tidak begitu rame dan latar belakang yang lembut sehingga model menjadi tampak dominan. Pemilihan warna background pun diusahakan menghindari warna merah karena warna ini cenderung membuat warna kulit lebih pucat atau bahkan kebiru – biruan.
9. Penjiwaan oleh model sangatlah penting karena akan mempengaruhi aura dari foto yang dihasilkan, usahakan membuat model merasa nyaman dan rileks, umumnya ini akan didapat setelah 30 menit pemotretan.
10. Komunikasi yang baik penting dilakukan agar model tidak kehilangan mood, seperti menyampaikan pose yang kurang bagus, sebaiknya dibangkitkan saja rasa percaya diri sang model dengan berkata “Ok..”, “Bagus..”, “Great.. next pose please… ”
sumber : dari berbagai nara sumber
http://dhodi.multiply.com/journal/item/1
Diposting oleh FAKINANTI di 02.39.00 0 komentar
FOTOGRAFI ...I WANT TO TRY..!!!
[ fotografi ] Memilih Camera Digital SLR Untuk Pemula
Sebagai seorang yang awam di bidang fotografi, untuk memulai memasuki dunia ini terasa sangat asing dan penuh dengan istilah – istilah baru. Adalah suatu hal yang wajar bila kita berhadapan dengan berbagi istilah – istilah baru bagi para pemula, namun dukungan dunia blog sangat terasa dalam membimbing kita memasuki dunia ini.
Senjata utama bagi seorang fotografer adalah camera tentunya dan pemilihan camera yang tepat mutlak diperlukan bagi para pemula seperti saya ini. Berbagai pertimbangan pun muncul dalam pemilihan camera yang tepat, seperti pertimbangan masalah harga, kemudahan penggunaan, hasil jepretan, purna jual, dll.
Sebagai seorang pemula seperti saya pertimbangan utama adalah harga dan kemudahan penggunaan, pertimbangan yang lain mungkin bisa ditempatkan pada prioritas berikutnya.
Ada beberapa product yang saya bandingkan :
A. Harga <== Hasil googling sana sini dan telp sana sini
1. Nikon D40 = Rp. 5.000.000,-
2. Canon 400D = Rp. 5.500.000,-
3. Nikon D60 = Rp. 6.250.000,-
B. Hasil jepretan ( dari sisi besar pixel gambar )
1. Nikon D40 = 6 MP
2. Canon 400D = 10 MP
3. Nikon D60 = 10 MP
C. Hasil jepretan ( dari sisi tajam gambar ) <== hasil baca di forum – forum
1. Nikon D40 = Jernih dan bening
2. Canon 400D = Soft
3. Nikkon D60 = Jernih dan bening
D. Kemudahan pengoperasian <=== hasil baca di forum – forum
1. Nikon D40 = Agak sulit katanya :D
2. Canon 400D = Mudah terutama bagi newbie
3. Nikon D60 = Agak sulit katanya :D
Dari pertimbangan diatas, akhirnya saya memutuskan memilih Camera Digital SLR Canon EOS 400D. Kalau ditanya kenapa ? Mungkin faktor budget yang lebih berperan dengan sedikit analisa tentang output yang didapatkan adalah gambar dengan pixel sebesar 10 MP.
Mungkin hal ini terdengar lucu terutama bagi para senior fotografer, tapi itulah realita yang dihadapi oleh para newbie.
Berhubung baru dalam tahap memesan, tulisan akan saya lanjutkan nanti setelah cameranya tiba untuk menulis lebih detail tentang camera pilihan saya.
www.komunitaskita.com
Diposting oleh FAKINANTI di 02.17.00 0 komentar
Selasa, 30 Maret 2010
Resep Masakan Serba Rebus
Bagi yang ingin mencoba masakan serba rebus dan mulai sedikit-sedikit untuk tidak memakan makanan berminyak, cobain deh resep berikut ini (di ambil dari berbagai sumber):
1. Hainan Chicken Rice (Nasi Ayam Hainan)
Bahan Ayam Hainan:
1 ekor ayam utuh (Bisa juga Cuma bagian dadanya)
1 sdt gula pasir
4 bh daun bawang, potong 4 cm
2 cm jahe, iris tipis
2 liter air
2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
3 sdm kecap asin
1btg serai, di memarkan
2bh Bawang putih, cincang
Nasi :
2 sdm minyak sayur
1/2 sdt minyak wijen
3 siung bawang putih, cincang halus
500 g beras pulen, cuci, tiriskan
1 liter kaldu ayam (sisa rebusan ayam)
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1sdt Penyedap rasa
Sambal, aduk rata:
1 sdt jahe parut
1 sdt bawang putih parut
4 sdm kecap asin
Pelengkap:
• Daun bawang iris-iris (ambil bagian batangnya saja)
• Bawang Goreng
• Bok coy
Cara membuat:
• Ayam Hainan:
- Lumuri ayam dengan gula pasir dan Jahe cincang (kalau mempunyai banyak waktu diamkan ± 15-30 menit agar bumbu lebih meresap)
- Masukkan Jahe yang di iris-iris ke dalam rongga ayam.
- Rebus ayam bersama serai yang di memarkan, bersama dengan merica.
- Rebus dengan api kecil hingga ayam matang, dan kaldu ayam telah keluar.
- Angkat ayam dari rebusan lalu masukkan ke dalam wadah yang telah di isi air es.
- Rendam ayam selama beberapa menit dalam rendaman air es, untuk menghindari kulit ayam pecah-pecah dan daging ayam tetap empuk.
- Sisihkan kaldu ayam sisa rebusan tadi separuh untuk memasak nasi,dan separuh untuk kuah nantinya.
• Nasi Hainan:
- Tumis bawang putih cincang hingga harum.
- Masukkan beras yang telah di cuci lalu di aduk-aduk sebentar.
- Tuangi separuh kaldu ayam, dan minyak wijen, beserta bumbu-bumbu lainnya, dan masak hingga airnya habis.
- Kukus nasi dengan menggunakan dandang nasi.Kukus hingga matang.
• Kuah sup Hainan:
- Kaldu ayam sisa dari rebusan ayam dipanaskan lagi.
- Masukkan daun bawang iris-iris, ambil bagian batangnya aja.
- Tambahkan garam, merica dan penyedap rasa bila rasa masih kurang sedap.
- Masukkan bok coy dan rebus sebentar hingga layu.
- Hidangkan Irisan ayam, bersama dengan nasi yang di taburi bawang goreng secukupnya, sambal dan kuah sup.Sajikan.
2. UDANG PALLU CE’LA (UDANG REBUS SERAI MAKASSAR)
Bahan:
500 gr Udang segar (yang sedang besarnya)
1btg Serai, memarkan
1bh Jeruk nipis
1sdt Garam
1bh Bawang putih, haluskan.
Segenggam Cabe rawit
Cara:
• Cuci bersih udang, lalu lumuri dengan air perasan jeruk.
• Rebus dengan air sampai menutupi seluruh permukaan udang.
• Masukkan serai, garam, bawang putih, hingga matang.
• Pada saat udang telah setengah matang, masukkan cabe rawit, rebus bersama udang.
• Setelah udang matang, angkat sajikan.
• Udang dimakan dengan cara ambil udang sesuai keinginan, di taruh di piring kecil, beri sedikit kuahnya dan ambil cabe rawitnya untuk di keprek sehingga kuah menjadi pedas.
3. STEAM BOAT THAILAND
Bahan:
1 bks bakso ikan
1 bks bakso sapi
1 bks bakso udang (atau bisa diganti udang segar)
1 bks crab meat
1 bks golden mushroom (banyak di jual di supermarket)
1 bks jamur kuping
1/4bh kol
1 ikat bok coy
1 pak tahu sutera
1bks mie telor ( yang ½ basah, di jual di supermarket)
Note: Bakso-bakso ikan, udang, dll, dapat juga diganti dengan daging-daging sea food olahan untuk shabu-shabu/steam boat yang banyak dijual per kemasan/kiloan di supermarket.
Bahan bumbu:
1 ½ sdt garam
1sdt Merica
2bh Bawang putih, di haluskan
1sdt Penyedap rasa
Bahan saus (semua dicampur jadi satu)
6 sdm Kecap manis
1 sdm saos sambal
½ sdt Kacang wijen (untuk taburan di atas saus)
Cara:
• Cuci bersih semua bahan, bakso dapat di bagi 4 atau bulat-bulat sesuai selera.
• Didihkan air 1 panci yang cukup besar , yang dapat menampung seluruh bahan. Masukkan semua bahan bumbu.
• Masukkan bakso-bakso, dan jamur terlebih dahulu.
• Pada saat bakso-bakso telah ½ matang, masukkan sayuran, masak sebentar.
• Rebus mie terpisah, untuk menghindari campuran-campuran dari mie yang tidak diinginkan. Setelah matang, campur ke dalam campuran bakso dan sayuran.
• Setelah semua matang. Angkat sajikan bersama sausnya.
Sayur Rebus dengan Saus Herba
Category:
Salads
Style: Other
Special Consideration: Vegetarian
Servings: one plate for all
Description:
Aha! Kembali ke makanan segar yang menyehatkan. Menyenangkan ternyata jika kita bisa kembali menikmati makanan yang sehat dan bergizi. Tak ada beban yang menggayuti saat menyantapnya..hehehe.
Syarat utama masakan bergizi adalah tidak rusaknya semua kandungan mineral, vitamin dan zat berguna lain dalam proses pemasakannya. Biasanya penggunanaan air akan
menetralisir resiko hilangnya semua zat tersebut. Proses yang bisa dilakukan dengan penggunaan air adalah dengan merebus atau mengukus bahan-bahan makanannya. Hanya masalahnya masakan rebus atau kukus terkadang kurang bercitarasa. Tantangan dari jurumasaklah untuk menciptakan masakan yang bercitarasa tinggi dari bahan rebusan atau kukusan ini.
Gue menjawab tantangan itu..hehehe..Gue mencampur sayuran segar, merebusnya. Lalu mengolah herba, membuat saus dan menyiramkannya pada sayuran rebus. Dadakan, segar, bergizi dan tetap maknyus!
Ingredients:
Berkuntum-kuntum kembang kol atau brokoli
2 batang wortel, iris tebal 1cm
5 buah labu lalap, belah delapan
2 butir tomat buah, keluarkan bijinya, iris dadu 2 cm
Terong lalap/bulat, belah empat
1 siung bawang putih, parut halus
1 sdt garlic powder
½ sdt basil kering
½ sdt dried mint leaves
½ sdt lada hitam
1/3 sdt garam
½ sdt cabe merah bubuk
1sdm olive oil
1 sdt kecap asin
Directions:
Rebus air hingga mendidih. Lalu masukkan kembang kol dan wortel. Setelah setengah matang masukkan labu dalam rebusan tersebut. Jika labu empuk angkat dan tiriskan. Letakkan dalam piring saji bersama terong dan tomat. Jika menggunakan brokoli, gue hanya menyeduhnya sebentar dalam air mendidih setelah mencucinya.
Panaskan olive oil dengan api kecil. Masukkan bawang putih halus dan tumis hingga harum. Masukkan kecap asin. Aduk. Setelah itu masukkan basil, daun mint kering, garam dan lada hitam. Aduk rata hingga menguarkan harum. Angkat lalu siramkan merata di atas sayuran. Tambahkan cabe merah bubuk, garlic powder. Aduk seluruh sayuran dan saus hingga merata. Oya, terong bundar akan agak layu sedikit karena panasnya saus.
Hidangkan.
Archive for masakan serba kukus
Pepes Ayam ala Keluarga Jatmiko
May 29, 2009 •
Bahan:
1 ekor ayam (sekitar 1 kg), potong-potong, bersihkan.
minyak untuk menumis
garam dan gula secukupnya
cabe rawit
sereh, ambil bagian putihnya, potong-potong serong
daun kemangi
daun pisang
lidi atau tusuk gigi
Bumbu, haluskan:
10 siung bawang merah
6 siung bawang putih
10 buah cabe merah (atau sesuai selera)
6 butir kemiri
2 cm jahe
2 cm kunyit atau 1 sdt kunyit bubuk
Cara Membuat:
1. Jerang kukusan.
2. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
3. Masukkan ayam, aduk rata. Bubuhi garam dan gula.
4. Terus aduk hingga ayam berubah warna dan bumbu menyerap. Sisihkan.
5. Siapkan daun pisang. Isi dengan beberapa potong ayam. Beri beberapa buah cabe rawit utuh, sebagian irisan sereh, dan daun kemangi. Bungkus.
6. Masukkan ke dalam kukusan dan kukus kurang lebih selama 1 jam. Angkat
7. Panggang di atas bara api beberapa saat.
8. Siap dihidangkan.
Asam-Asam Pepes Ayam
June 18, 2008
BAHAN:
1/2 ekor ayam, potong 10 bagian, goreng
3 sdm minyak goreng
5 cabai merah besar, iris
3 cabai hijau besar, iris
8 butir bawang merah, iris
16 cabai rawit merah
5 siung bawang putih, iris
8 buah belimbing sayur
1 buah tomat, iris
5 lembar daun salam, iris
6 lembar daun jeruk, iris
200 ml santan dari 1 butir kelapa
2 butir telur, kocok lepas
1 sdt garam dan 1/2 sdt merica bubuk
3 sdm kecap manis
Pelengkap: daun pisang dan lidi penyemat
CARA MEMBUAT:
1. Panaskan minyak, tumis cabai merah, cabai hijau, bawang merah, dan bawang putih sampai harum. Masukkan ayam goreng, aduk rata, masak sebentar, angkat.
2. Masukkan irisan belimbing sayur, tomat, daun salam, daun jeruk, santan, telur, garam, merica, dan kecap manis, aduk rata.
3. Ambil selembar daun, isi dengan 2 potong ayam dan bumbu lainnya. Tambahkan 2 cabai rawit merah, bungkus bentuk tum, semat dengan lidi.
4. Kukus selama 20 menit, angkat.
Pais Tangkir
June 18, 2008
Sumber: Selera
Bahan :
250 g ikan tenggiri
1/2 sdt garam
1 sdm air jeruk nipis
100 g kenikir muda
daun pisang secukupnya secukupnya untuk membungkus
Bumbu Halus:
3 buah bawang merah
2 siung bawang putih
2 cabe merah
sekerat kencur
100 g kelapa yang muda, parut
1 sdt garam
Cara Membuat:
1. Bersihkan dan cuci bahan-bahan yang memerlukan perlakuan demikian.
2. Tenggiri dipotong 2, lumuri dengan garam dan air jeruk nipis.
3. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan kencur. Campur dengan kelapa parut muda dan garam, aduk rata. Bagi 2.
4. Ambil selembar daun pisang, letakkan 50 g daun kenikir muda dan satu bagian tenggiri berbumbu. Bungkus dan kedua ujungnya disemat dengan biting. Kukus hingga matang.
PEPES TEMPE
BAHAN :
300 gram tempe, dipotong kotak, goreng setengah matang
2 batang daun bawang, dipotong-potong
5 batang daun kemangi
1 papan petai cina
2 sendok makan kecap asin
2 batang serai, dipotong-potong
2 lembar daun salam
2 sendok makan minyak goreng
daun pisang dan lidi untuk membungkus
BUMBU HALUS :
2 buah cabai merah
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm jahe
3 cm kunyit
1/2 sendok teh garam
CARA MEMBUAT :
1. Aduk semua bahan lalu diamkan selama 5 menit.
2. Bungkus dalam daun pisang lalu kukus selama 20 menit.
Pepes Telur
Bahan A:
1 tomat merah yang masih keras
2 batang daun bawang
2 ons udang
4 butir telur rebus
=BD cangkir santan
Bahan B:
2 butir kemiri
2 siung bawang putih
4 bawang merah
4 lombok merah
=BD sdt bubuk ketumbar
garam secukupnya
sebutir kencur
sedikit gula
Cara membuat:
Telur dikupas lalu diiris persegi 1 cm. Udang dikupas, potong kasar, daun bawang diiris halus. Tomat dibuang bijinya iris persegi kecil. Bahan B digerus, bubuhi bahan A dan santan, ratakan, lalu bungkus. Jadikan beberapa bungkus, tutup kiri dan kanan dengan biting lalu dikukus sampai matang. Panggang sebentar di atas api arang supaya harum baunya.
Pepes Gulung Telur Dadar
Bahan :
- 1 tangkai daun bawang, iris halus
- 1/2 resep bumbu dasar kuning siap pakai
(bila suka pedas, dapat dicampur 2 buah cabai merah yang dihaluskan)
- 10 lembar telur dadar tipis
- 100 gram daging ayam tanpa tulang, potong-potong
- 100 gram jamur kancing, iris tipis
- 100 gram tahu putih, potong dadu
- 100 gram udang, kupas kulitnya, potong-potong
- 50 cc santan
- daun pisang untuk membungkus
Cara membuat :
1. Tumis bumbu kuning sampai harum. Masukkan udang, ayam, jamur, tahu, daun bawang dan santan.
2. Adat rata dan masak hingga kering. Angkat dan biarkan dingin.
3. Ambil selembar telur dadar, beri adonan isi lalu gulung. Bungkus seperti lontong dan semat dengan lidi. Kukus sampai matang.
4. Bakar sebentar sampai wangi sebelum dihidangkan.
RESEP MAKANAN KENTANG KUKUS TUNA PEDAS
Bahan:
1. 500 gram kentang
2. 2 sendok makan mentega
3. Garam dan merica bubuk secukupnya
Isi:
1. 1 buah bawang Bombay, cincang halus
2. 2 siung bawang putih, cincang halus
3. 300 gram ikan tuna, kukus, suwar-suwir
4. 100 gram saus tomat, siap beli
5. 2 sendok makan saus sambal, siap beli
6. Garam, merica bubuk dan gula pasir secukupnya
7. 1 sendok makan minyak goreng
Cara Membuat Resep Makanan Kentang Kukus Tuna Pedas:
1. Kukus kentang hingga matang. Angkat, haluskan. Tambahkan mentega, garam dan merica, aduk rata. Sisihkan
2. Isi:tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga harum. MAsukkan tuna aduk rata. Beri saus sambal, saus tomat, garam, merica dan gula pasir. Masak hingga matang, angkat.
3. Siapkan pinggan tahan panas yang telah dioles mentega. Letakkan sebagian kentang, tambahkan tumisan tuna.
4. Tuang sisa kentang diatasnya. Kukus 30 menit hingga matang
IKAN KUKUS SAMBAL SIRAM
Bahan I:
1 ekor (400 gr) ikan kakap, bersihkan, sayat dagingnya
1 sdt garam
2 sdt gula pasir
Bahan II:
1 genggam daun kemangi
2 btg daun bawang
1 btg daun ketumbar
75 gr nanas
5 lbr daun jeruk, rajang
1/2 lbr daun kunyit
5 bh bawang merah
2 siung bawang putih
50 ml minyak goreng
Bahan III:
3 bh cabai merah
3 bh bawang merah
1 sdt terasi, goreng
2 bh tomat
2 sdm kecap ikan
1 sdt garam, 1/2 sdt gula pasir
2 bh jeruk nipis, ambil airnya
3 bh jeruk limau, ambil airnya
Cara Membuat:
1. Lumuri permukaan ikan dengan garam dan gula pasir bahan I hingga tercampur rata. Tata di dalam pinggan tahan panas kemudian kukus selama 15 menit, angkat, sisihkan.
2. Chopper bahan II kemudian angkat. Siram dengan minyak panas, sisihkan.
3. Haluskan bahan III dengan blender kemudian campurkan bahan II, aduk rata.
4. Siramkan campuran bahan II dan III di atas ikan. Sajikan panas-panas.
TAHU KUKUS LAPIS JAMUR
Bahan:
300 g tahu putih yang bagus, cuci, tiriskan
100 g daging ikan kakap, iris tipis menjadi 4 bagian
4 buah jamur hioko, buang tangkainya
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt garam
100 ml susu kedelai tawar
2 sdm kecap Jepang
1 putih telur ayam
Taburan:
timun hijau, iris halus
Cara membuat:
Potong tahu menjadi empat bagian lalu belah membujur masing-masing menjadi dua.
Taruh irisan ikan dan jamur di atas tiap potong tahu. Taburi merica dan garam.
Olesi dengan putih telur ayam, tutup dengan potongan tahu yang lain.
Taruh di piring tahan panas.
Kocok putih telur hingga berbuih, campur dengan kecap, sedikit garam dan merica.
Siramkan ke atas tahu.
Kukus dalam kukusan panas selama 20 menit hingga matang.
Angkat, taburi irisan mentimun.
Sajikan hangat.
Sayur Asia Kukus
Resep masakan Indonesia yang kaya dengan kalsium baik untuk tulang dan mencegah osteoporosis.
Bahan :
• 750 ml air
• 2 cm jahe, memarkan
• 1 bh jeruk nipis, kupas kulitnya
• 200 gr baby bokcoi
• 150 gr jagung muda (putren) belah dua memanjang
• 4 bh jamur shintake segar
• 1 sdm wijen sangria
Bumbu :
• 2 sdm saus tiram
• 1 sdm arak amsak
• 1 sdt minyak wijen
• 2 siung bawang putih, cincang halus
• 1 buah cabai merah keriting, iris tipis
• 1 sdt tepung maizena, larutkan dengan 1 sdm air
Cara membuat :
• Didihkan air dalam air wajan besar, masukkan kulit jeruk nipis dan jahe (agar sayuran lebih beraroma. Letakkan kukusan bambu di atas wajan.
• Taruh bakcoi, jagung muda dan jamur dalam pinggan tahan panas. Taburi sedikit garam. Letakan di atas kukusan. Tutup wajan, masak selama 2-3 menit hingga sayuran matang. Angkat.
• Bumbu : Campur semua bahan bumbu, jerang di atas api kecil hingga kental. Angkat.
• Siram bumbu ke dalam sayur kukus, taburi dengan wijen sangria. Sajikan hangat.
TAHU JAMUR KUKUS
Bahan Resep Masakan :
450 gr tahu sutra, potong kotak 1 cm
100 gr jamur kancing, iris tipis
50 gr udang kupas, cincang kasar
1 sdm minyak wijen
2 siung bawang putih, cincang halus
1 cm jahe, memarkan
1 sdt kecap asin
1/4 sdt merica bubuk
1 sdt garam
1 btg daun bawang, potong-potong
1 bh cabai merah, iris tipis miring
Cara membuat :
1. Panaskan minyak wijen ke dalam wajan, tumis bawang putih dan jahe sampai harum. Angkat dari api.
2. Masukkan tahu, jamur, udang, kecap asin, merica dan garam, aduk rata, diamkan selama 15 menit.
3. Panaskan kukusan. Sendokkan ke dalam pinggan tahan panas ukuran kecil, taburkan daun bawang dan cabai iris, kukus selama 30 menit.
Pepes Teri Basah
May 9th, 2008 | Fish
Original Cooking from Sisca Soewitomo, Indonesia
Bahan :
350 gram teri basah
1 sdm air jeruk nipis
1 sdt garam
1/2 ikat daun singkong, rebus matang, peras dan iris
4 cm jahe, iris
2 batang serai, iris
2 cm lengkuas, iris
5 lembar daun jeruk, iris
5 lembar daun salam
100 ml santan kental
Haluskan :
10 butir bawang merah
6 siung bawang putih
6 butir kemiri, sangrai
5 cm kunyit, bakar dan 2 sdt garam
Pelengkap : daun pisang secukupnya
Cara Membuat :
1. Teri basah cuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar kemudian cuci bersih kembali, tiriskan.
2. Campur bumbu halus dengan daun singkong, jahe, serai, lengkuas, daun jeruk, salam, dan santan kental, aduk rata. Masukkan teri basah, aduk rata dengan bumbu.
3. Ambil dua lembar daun pisang, taruh 2 sdm adonan teri, bungkus.
4. Kukus selama 20 menit, angkat. Hilangkan uap panasnya dan panggang hingga daun mengering.
5. Sajikan hangat dengan nasi putih.
Pepes Teri Nasi
Bahan
300 gr teri nasi
1 batang sereh
2 siung bawang putih
½ sdt ketumbar, dihaluskan
½ sdt garam
50 gr bawang merah, diiris-iris
1 lembar daun kunyit, diiris kasar
3 buah cabai merah, diiris-iris
100 ml santan kental
1 butir telur
daun pisang untuk membungkus
Cara membuat
- Campur teri dengan bumbu yang telah dihaluskan, irisan bawang merah, daun kunyit dan cabai merah, aduk
- beri santan, aduk
- masukkan telur ayam yang telah dikocok sebelumnya, aduk rata
- bagi menjadi 8 bagian dan bungkus dengan daun pisang
- kukus hingga matang selama 30 menit, angkat, panggang dengan bara api atau oven hingga kering dan keluar aroma, angkat
- hidangkan
Teri Jantung Pisang
Bahan:
- 1 buah jantung pisang
- 100 gr teri medan
- 4 lembar daun salam, sobek-sobek
- 12 buah cabe rawit
- daun pisang untuk pembungkus
Bumbu Dihaluskan:
- 6 btr bawang merah
- 3 btr bawang putih
- 2 bh tomat
- 3 cm lengkuas
- garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Blender bumbu halus, kemudian sisihkan. cuci jantung pisang, iris tipis-tipis.
2. Cuci teri medan, campur semua dalam 1 mangkok, irisan jantung pisang, bumbu halus dan teri medan diaduk.
3. Taruh 2 sendok makan adonan diatas daun pisang
4. Tambahkan 1 lembar daun salam dan beberapa cabai bungkus dan dikukus selama 30 menit
PEPES TERI (MEDAN)
Bahan :
250 gr teri Medan,
2 butir telur ayam (kocok),
Daun kemangi secukupnya,
Daun pisang secukupnya.
Haluskan :
6 buah cabai merah,
4 siung bawang merah,
4 biji kemiri,
3 siung bawang putih,
2 ruas kunyit,
1 ruas jahe,
1 buah tomat,
Garam secukupnya.
Cara Membuat :
Cuci bersih teri dengan air hangat, tiriskan. Campur teri bersama bumbu yang telah dihaluskan, daun kemangi, telur ayam, dan aduk rata. Siapkan daun pisang yang sudah dilayukan. Masukkan 2 sdm teri yang sudah dibumbui dan bungkus seperti pepes. Kukus sampai matang dan angkat. Sajikan selagi hangat bersama sambal terasi.
Sumber : www.lebihcepat.com
www.jatmiko.com
www.resepmasakanku.com
Diposting oleh FAKINANTI di 21.21.00 0 komentar
Cry & Smile to the World
By : Kinanti Pertiwi
Senin/ 13 Juli 2009
Mengapa aku sedih ?
Mengapa aku ingin menangis ?
Mengapa jiwa ini berduka ?
Mengapa hati ini perih ?
Mengapa airmata ini hendak berlarian keluar ?
Tangisku untuk mu dunia !
Apakah di bumi akan selalu hadir keresahan ?
Kesedihan ini terlalu buram....
Hingga aku tak kuasa terisak lagi
Aku merasa sendiri
Kematian datang hilir mudik berganti
Penyakit mewabah ke siapa saja
Bencana tiba tanpa ada tanda
Tangisan kian menggema di setiap sudut dunia
Bibir bergetir hampa
Merah mata ini menatap pilu
Kehilangan orang terkasih
Kehilangan putra-putri tercinta
Kehilangan kebebasan
Kehilangan harapan dan asa
Apakah ini yang diharapkan dunia ?
Apakah ini yang di dambakan dunia ?
Apakah di bumi ini kita harus siap menangis ?
Menyaksikan kesedihan itu sungguh pedih..
Andai tak ada orang berhati jahat di sini...
Andai tak ada kesusahan di sini....
Andai tak ada kesunyian di sini....
Aku ingin semua tersenyum bahagia
Aku ingin semua tertawa gembira
Aku ingin semua senang
Aku ingin semua merasa sukacita
Aku ingin semua merasa tenang
Aku ingin semua merasa damai
Maka biarkan aku yang terluka
Namun satu yang kuyakini
Ku rentangkan tanganku
Ku hadapkan wajahku
Ku pastikan langkahku
Ku pancangkan asaku
Ku gerai segala kepiluan hati
Ku teriakkan pekik semangatku
Aku tak ingin sendiri lagi
Hanya bersama-Mu
Berikan kedamaian itu
Berikan gelora cinta itu
Berikan cahaya indah itu
Berikan kemenangan jiwa itu
Hingga tak kan ada lagi kesedihan
Hingga tak kan ada lagi kesusahan
Hingga tak kan ada lagi kejahatan
Hingga tak kan ada lagi kesunyian
Hingga tak kan ada lagi nestapa
Hingga tak kan ada lagi huru hara
Hingga tak kan ada lagi kepedihan
Hingga tak kan ada lagi airmata duka
Hingga tak kan ada lagi simbahan darah
Hingga tak kan ada lagi koyakan tubuh renta
Hingga tak kan ada lagi kemiskinan
Hingga tak kan ada lagi duka lara
Hingga tak kan ada lagi kematian
Bahagia....... sapalah kami
Angkatlah kami setinggi mungkin
Peluk kami dengan kehangatan
Iringi kami menuju cahaya
Ajak kami mengitari nyanyianmu
Hingga erat tekad ini
Taburkan sejuta kasih
Berlari berkejar-kejaran di angkasa mega
Menatap semua penuh cinta
Biar awan pun mengintip ria
Berbisik melantunkan puji
Bertepuk riang gembira
Biar gelombang alfa menyulut nada
Senyumku untuk mu dunia !!!
Ku ingin bermalam sejenak di kediaman bulan
Tersenyumlah dunia...tersenyumlah
Tersenyumlah untuk perdamaian jiwa
Tersenyumlah untuk kemenangan hati
Tersenyumlah untuk sejuta cinta yang nyala
Tersenyumlah untuk gemilau cahya
Maka teruslah tersenyum....
Senyumku untukmu dunia ....
Gempita lah dunia
Karena senyummu
Diposting oleh FAKINANTI di 00.41.00 0 komentar
Jejak Al Banna
Untaian bening-bening airmata itu tlah menemukan muaranya
menetes hingga membasuh geliat hawa penuh darah
tak terasa lagi apakah ini luka atau sekedar goresan panah yang tlah lama menganga
berhenti sejenak tuk rayu alam
agar tak ada lagi longsoran payah dari wajah-wajah penuh harap itu
agar tak lagi ada senyuman tragis dari bocah-bocah perintih itu
mungkin malam dapat berteman dengan tulang belulang yang lelah
bahkan tarian bisu itu jadi saksi
ketika panorama paling menyengat itu bersorak riuh menusuk pori-pori bersahaja itu
aku harus bagaimana
menapak dari jauh akupun tak kuasa
bilakah umat ini berpijak
hingga daun kering pun merubah wujudnya
” inilah langkahku”
Depok, 13 Mei 2008
Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.40.00 0 komentar
Indonesia ku
Hijau hutanku
Biru lautanku
Indah negeriku
Itulah Indonesiaku
Indonesia adalah negaraku
Indonesia hanya satu
Tiada bandingnya
Tiada duanya
Itulah Indonesiaku
Selalu rukun antara suku
Walau berbeda tetapi satu
Tanah airku, tumpah darahku
Cintailah Indonesia
Cintailah nusantara
Belalah Negara
Republik Indonesia
Diposting oleh FAKINANTI di 00.40.00 0 komentar
Ilmu
Belajar mari belajar
Siapa saja yang ingin pintar
Gunakanlah kesempatan
Untuk memacu masa depan
Tekunilah ilmumu
Dengan ilmu kita dapat maju
Hasilnya akan berguna
Untuk masa depan dan Negara
Dengan belajar kita dapat mengerti
Apa arti teknologi
Yang tahu hanyalah diri
Bila ilmu terpenuhi
Dari kecil hingga besar
Rajinlah belajar
Agar menjadi orang berguna
Bagi nusa dan bangsa
Diposting oleh FAKINANTI di 00.39.00 0 komentar
Bongkahan Sesal
Meratap jeruji pelarian
Membiaskan jeritan penuh deru
Meleburkan goyah terlalu parah
Hingga terkikis proyeksi pelik
Sampai di titik terendahkah ?
Atau di titik tertinggi kah ?
Jagoan kelam terus mengejar
Hingga terpatah-patah
Nyanyian nyinyir sang empunya rasa
Genderangkan gurah penyakitan
Meskikah melampaui batas sesak
Hingga terkuliti aroma tunduk
Hingga tak terbaui lagi rapuh
Depok, 14 Nopember 2008
By : kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.39.00 0 komentar
Parade Sang Al Banna
Ya ikhwah….
pantaskah kita disebut mujahid
jika kita masih saja menuntut keikhlasan seseorang
tanpa kita sadar dengan kesadaran diri ini
pantaskah kita disebut pejuang
jika tak setapakpun langkah yang kita gulirkan
untuk memperjuangkan umat
pantaskah kita disebut khairu ummah
jika semuanya dihitung berdasarkan ’aku’
semuanya atas kepentingan ’aku’
semua menuntut hak ’aku’
semua bergerak agar ’aku’
semua berbicara karena ’aku’
semua membela bukan ’aku’
semua menghujat
lihatlah wahai ikhwah....
lihatlah di depan sana
Allah sedang menggelar parade cahaya
Maka saya ucapakan selamat bagi yang mengiringinya ..!
Depok, 15 Mei 2008
Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.15.00 0 komentar
Berjuanglah Al Banna
Detik-detik pengabdian kian menunjukkan masanya
merintis sebuah bayangan yang semakin lama semakin memperlihatkan sosoknya
darah ini
airmata ini
peluh ini
luka ini
marah ini
sedih ini
akankah harus terus menjual jiwa-jiwa yang berguguran di tengah kancah peradaban
mereka lelah dengan sesuatu yang seharusnya menjadi gapaian piranti nurani
mereka terseret oleh kegalauan yang fana
bahkan mereka menyerah atas kasih Allah
Depok, 15 Mei 2008
Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.14.00 0 komentar
Bunga Bangsa
Pahlawanku
Kau taruhkan jiwa ragamu
Demi tanah air Indonesia
Namamu menggema di seluruh nusantara
Pahlawan gagah berani
Pantang menyerah pada kompeni
Rela berkorban dan berbakti
Demi kemakmuran bumi pertiwi
Pahlawan gagah perkasa
Kini Indonesia telah merdeka
Kau jujur berkalang tanah
Semoga tenteram di sisi Alloh
Dengarkan jiwa kepahlawananku
Ku teruskan perjuanganmu
Dari titik awalku
Hingga akhir hayatku
Jasamu sungguh mulia
Tak ternilai intan permata
Hanya linangan airmata dan do’a
Untukmu bunga bangsa
Diposting oleh FAKINANTI di 00.13.00 0 komentar
Geliat Inspirasi
Aku penuh wahana
Aku penuh jendela maya
Aku penuh birama cinta
Aku penuh juta gempita
Arus asa memang ada
Biru fana tetap bertahta
Ku kejar riuhnya cita
Giringkan kejora jiwa
Mesti .....
Ku pilih dikau sebagai soya
Ku bermudakan pancang cita
Biar patriot terus menyala
Biar titian kian sorai
Aroma damai kan di samping ku
Alunan permen cinta ini mengikuti ku
Maka......
Temani aku wahai sobat
Bersama sabar ku kian menatap
Lebih tajam, dalam, dan jernih
Depok, 18 Juni 2009
Diposting oleh FAKINANTI di 00.13.00 0 komentar
Berapa Lagi ..??
Berapa lagi saudaraku yang ingin kau renggut ?
Berapa lagi mujahidku yang ingin kau rampas ?
Apakah tuan masih punya nurani ?
Atau otak tuan telah berisi besi ?!
Ultimatum tuan tidak akan meruntuhkan iman syuhadaku
Kekuatan senjata tuan tidak akan melunturkan semangat pahlawanku
Karena kami punya pendamping yang setia
Ialah Alloh …
Bagi tuan ini adalah perang
Bagi kami ini adalah ladang syahid
Lahan yang subur dengan darah-darah para syuhada
Yang selalu menumbuhkan pedang-pedang Alloh
Yang akan selalu membangunkan singa-singa Alloh
Hanya dengan satu kalimat … Allohu Akbar !
Pekik syuhadaku akan menghancurkan telingamu
Dzikir mujahidku akan melumpuhkan kakimu
Ratap mujahidahku akan melepaskan gigimu
Satu mujahid yang kau bunuh
Seribu mujahid yang akan Alloh turunkan
Jangan gentar mujahidku
Kami iringi perjuanganmu
Hanya dengan satu kalimat … Allohu Akbar ..!!
Baturaja, 19 Maret 2003
By : kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.12.00 0 komentar
Militansi
Perjuangan ini memang berat
Tapi apakah sebanding dengan beratnya perjuangan Rasulullah ?
Masalah ini sangat banyak
Tapi apakah sebanding dengan carut marutnya masalah yang dihadapi Rasulullah ?
Ya!
Akankah kita bisa setegar Fatimah, jika hanya beberapa duri saja sudah membuat kita goyah ?
Akankah kita bisa setangguh Khadijah, jika hanya beberapa onak saja sudah membuat kita lemah ?
Akankah kita bisa sekuat Nasibah, jika hanya beberapa terjal saja sudah membuat kita patah ?
Akankah kita bisa seteguh Aisyah, jika hanya beberapa jerat saja sudah membuat kita lelah ?
Akankah kita bisa setinggi Ahmad Yasin, jika hanya beberapa musuh saja sudah membuat kita kalah ?
Akankah kita bisa sesabar Ayyub, jika hanya beberapa luka saja sudah membuat kita payah ?
Akankah kita bisa sesemangat Al Qassam, jika hanya beberapa terror saja sudah membuat kita susah ?
Ya !
Akankah kita bisa seperti mereka, jika HIDUP dan MATI kita sama-sama TIADA ARTI !!!
Depok, 19 Nopember 2007
By : Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.11.00 0 komentar
Ku Kejar
Salam jihad selalu
Tiada persaudaraan seindah ukhuwah
Tiada wanita seindah sholihah
Tiada harta seindah ibadah
Tiada kata seindah thoyyibah
Tiada perjuangan seindah amanah
Sudahkah kita menjelma seperti itu ?
Belum!
Karena diri kita pun belum terjelma
Mengapa ?
Karena kita suka menjelma menjadi orang lain
Salahkah ?
Salah ! jika penjelmaan mencari fisik
Benar ! jika penjelmaan mencari jati diri
Lihat umat, saudaraku
Lihat ! mereka terpecah
Akankah kita menjelma menjadi angin ?
Tuk tiupkan mereka kembali satu ?
Tak mungkin ?
Baiklah, ajak darah tuk kejar temanku…syahid !
Diposting oleh FAKINANTI di 00.11.00 0 komentar
Give Your Love for Palestine
Pekik ini sudah terlantang tuk berkoar
Panaskan gempitanya riuh gelora
Pancangkan simphoni jagad nan merah
Gaungkan gemeretak tanah kebisuan
Karena darah ini
Karena airmata ini
Karena luka ini
Karena takbir ini
Kan menjulang di atas langit kemenangan
Kan mengangkasa merangsek bahana
Kan mengibar di periode peradaban mulya
Untuk satu azzam
Untuk satu harapan cita
Benderaku …. Palestina … merdeka !
Depok, 20 Januari 2009
By : kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.10.00 0 komentar
Aku Muak !
Betapa mahalnya harga sebuah kejujuran saat ini. Dan yang lebih ironis, generasi penerus dan pejuang pembangunan Indonesia menuju “kemerdekaan” sekarang ini, mati-matian menghujat, menghina, dan merendahkan para koruptor-koruptor negeri, tapi dengan mati-matian dan semangat 45 pula, mereka saling mencontek. Entah itu dari buku ataupun dari teman. Mereka tidak sadar kalau mereka juga adalah koruptor. Dengan kata lain ada koruptor kelas berat dan koruptor kelas teri.
Baturaja, Juni 2006
By : Kinanti
“Di muaknya aku melihat tingkah sang pelajar itu ..!”
Diposting oleh FAKINANTI di 00.09.00 0 komentar
Syahadat
“Ini tugas mulia, Fah. Alloh telah memberimu kesempatan untuk berjihad di jalanNya. Saudara-saudara kita di sana membutuhkan pertolonganmu, nak.” Seperti yang lainnya, ibuku pun mendukkung bila aku ditugaskan ke Irak.
Sebenarnya, menjadi dokter adalah kehendakku sendiri. Selama ini aku sudah sering di pindah tugaskan. Mulai dari kota besar sampai di desa terpencil pun sudah pernah aku singgahi. Tapi, kalau ditugaskan ke luar negeri, apalagi negeri yang sedang menghadapi perang?! Ah, aku rasanya tidak yakin.
Beberapa hari yang lalu, aku dipanggil pihak rumah sakit. Dengan agak tergesa, aku meraih gagang pintu ruangan pimpinanku. Tapi belum sempat aku membukanya ….. “Tidak ! saya tidak mau ! saya tidak mau mati sia-sia di sana. Kirimkan saja yang lain!” Deg! Kirim?! Mati?! Mendadak aku teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Aku pun berkata seperti itu, ketika tim medis Mer-C mengajakku ke Ambon. Mungkinkah aku akan di ……..
Kreek !! tiba-tiba pintu terbuka. Tampak dr. Kania keluar dengan raut penuh kekesalan,”Dulu Ambon, Poso, Sampit, Afghanistan, sekarang Irak. Huh! Benar-benar menyusahkan !” omel wanita cantik itu.
Dadaku sesak mendegar kata-katanya. Begitu sulit saat ini mencari dokter yang benar-benar ikhlas memberi jasanya hanya karena Alloh, ups …….. mengapa aku jadi bersu’udzon kepadanya.
“Silahkan masuk dr. Afifah!” ucap suara dari dalam ruang. Lamunanku buyar. “Eh ya…terima kasih …” aku mencoba tenang. Setelah aku duduk dihadapan pak Taufik, pimpinanku, kulihat ada rasa kecewa di raut wajahnya. Aku jadi tak enak hati, tapi ku paksakan juga untuk berbicara,”Ehm…maaf pak…apa ada yang bisa saya bantu sehingga saya di panggil ke sini?” ucapku gundah. Ia menarik napas sejenak.
“Sebenarnya kecil kemungkinan anda bersedia menerima tugas ini, tapi mudah-mudahan perkiraan saya salah,” ucapnya pelan
“Apa itu pak ?” kejarku tak sabar
Lama ia terdiam.
Sepertinya dugaanku benar, aku akan di ……….
“dr. Afifah, tim Mer-C, mengharapkan anda mau bergabung dengan mereka dalam misi kemannusiaan ke Irak .”
Deg! Jantungku berdegub kencang.
Apakah aku harus menolaknya lagi ? seperti misi ke Ambon dulu ? Aku ragu. Sungguh ! Aku bukannya tak punya rasa ukhuwah sesame muslim, tapi, ya itu tadi, sepertinya aku dijangkiti penyakit takut mati. Apalagi aku sering menonton peristiwa-peristiwa heroic yang terjadi di sana. Ada yang kepalanya terbelah, ada seorang anak berusia dua belas tahun tidak mempunyai kedua tangan lagi, ada ibu hamil yang …. Ahh.. semua itu membuat nyaliku semakin ciut.
Lama aku berfikir. Akhirnya aku pamit pulang dengan alas an aku inginn membicarakannya dulu dengan keluargaku.
***
Di rumah, tubuhku makin lemas. Bagaimana tidak ?! seluruh keluargaku mendukung tugas itu !
Ah ! mereka tidak tahu betapa takutnya kau. Ya Alloh, bantu hambaMu ini ! Tumbuhkan jiwa jihad dalam hatiku.
Aku merasa lelah. Lelah pikiran. Tak terbayang apa yang akan terjadi. Mengapa aku harus takut pada hal-hal yang belum tentu terjadi. Pikiranku menerawang ……
Tiba-tiba saja, aku sudah berada di sebuah kota !
Di mana aku ini ? Aku mencari-cari petunjuk agar aku bisa memastikan di mana aku sekarang. Di sekelilingku hanyalah bangunan dan rumah-rumah yang hancur. Darah berceceran di mana-mana. Jalanan rusak. Mayat-mayat bergelimpangan. Sangat mengerikan. Tiba-tiba mata ku tertuju pada sebuah patung. Saddam Husein ?! dan di atasnya tertulis “Baghdad City”.
Masya Alloh, ini Irak !! Bagaimana mungkin ? Bagaimana aku bisa ada di sini ? Dengan siapa aku ke sini ? Berbagai pertanyaan timbul dalam benakku. Belum sempat itu semua terjawab, tiba-tiba dari arah depanku, tampak orang-orang berjubah, anak-anak kecil dan wanita berlari-larian, suasana tiba-tiba menjadi kacau. Terdengar bunyi dentuman – dentuman bom di sana sini. Suara-suara tembakan bergema dari segala penjuru.
Duarrr ……..!!!!
Tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat . Tubuh-tubuh yang berlarian itu terpental dan memuncratkan rona merah darah. Di segala penjuru terdengar pekik-pekik yang menggetarkan persendianku.
Allohu Akbar !! Allohu Akbar !! Alloh…! Abi ….! Umi …!!
Ya Alloh, mereka saudaraku.
Kulihat di langit-langit banyak pesawat-pesawat tempur melemparkan sesuatu yang jatuh dan meledak bak kembang api raksasa. Aku tak bisa bergerak. Detak jantungku seolah turun ke kaki. Berat sekali.
Masya Alloh! Mobil-mobil trailer itu semakin mendekatiku. Ah! Aku tidak bisa lari. Bagaimana ini ?!!! pikiranku kacau.
Tiba-tiba seorang muslimah bercadar, menarik lenganku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku terus mengikutinya. Lari dan terus berlari. Lalu kami bersembunyi di balik reruntuhan sebuah gedung. Mataku tak bisa berkedip dengan jemari kaku. Aku …. Aku….. Bukk!! Apa iini ??
“Aaaaaa……!!” aku terpekik. Kakiku tersandung mayat seorang bayi.
Ya Alloh !! Aku tak sanggup melihatnya. Kepala …. Kepalanya ….!!
Benar-benar biadab orang yang melakukan ini !! jeritku dalam hati
Ku lihat wanita yang bersamaku ingin mengangkat mayat bayi itu. Tapi, belum sempat tangannya menyentuh tubuh mungil itu, berondongan peluru menyerang kami.
Dor! Dor!Dor!!!
Secepat kilat kami langsung menghindar dan berlari tak tentu arah, mencari tempat yang aman. Namun, masih adakah tempat yang aman di sini ?
“Tidak apa-apa ukhti. Alloh yang akan melindungi kita,” wanita itu seolah membaca pikiran ku.
Sambil membuka cadarnya, “Assalamu’alaikum! Namaku Maryam! Ukhti tidak apa-apa kan ? Ukhti jangan takut, kita akan berjuang bersama. Lihatlah betapa sayangnya Alloh pada kita, hingga disediakannya ladang berkah di sini. Percayalah. Serahkan semua pada yang Maha Tahu segalanya.”ujarnya bersemangat.
Tampak ketenangan terpancar dari wajahnya. Aku benar-benar terkesima, tidak ada ketakutan dalam dirinya. Betapa indah cinta wanita ini pada Robbnya. Tiba-tiba dalam diriku mengalir semangat. Entah mengapa.
“Menyerahlah honey ! Ha..ha…,”
Tiba-tiba di belakang kami sudah berdiri sekitar sepuluh orang tentara Amerika.
Innalillaahi …..!! A…me..ri…ka…!!
“Demi Alloh. Kami tak akan menyerah!” bentak Maryam.
Plakk!!!
Seorang tentara yang berbadan kekar menampar dan berusaha menarik jilbab Maryam.
“Alloh!!!” Maryam menghindar. Tentara yang lain melihat ini dengan tertawa-tawa menjijikkan.
Darahku mendidih.
“Jangan sentuh dia!!! Dasar prajurit pengecut!!” entah dari mana keberanian ini muncul.
Mereka menodongkan pistol ke kepalaku. Namun aku tidak takut sedikit pun.
Bremmm !!
Sebuah mobil jip menghampiri. Tubuh Maryam didorong masuk ke dalam.
“’Ayo cepat naik!! Kau akan kami bawa ke surga ha…ha..ha.. Bukankah kau ingin ke surga?kau tidak perlu lagi melakukan bom bunuh diri segala untuk menuju ke sana. Sebentar lagi kami yang akan mengantarkanmu menuju surge yang sesungguhnya!!”
Puh!!! Aku muak mendengarnya, mereka selalu menyebut bom syahid dengan bom bunuh diri.
“Hei! Bawa wanita satu ini ke camp 2 ,” seru seorang lelaki berjaket hitam sambil menunjuk pada ku.
“Ia akan menambah jumlah para demonstran yang akan kita persiapkan. Sebentar lagi dunia akan terkejut. Dunia akan melihat bagaimana orang-orang Islam saling membunuh. Ha…ha…ha…!!”
Hah! Apa maksudnya ?? Demonstran ?
Tak lama kemudian, mobil yang terdapat tulisan United States itupun melaju, membawa serta sekian puluh orang termasuk Maryam.
“Maryam!! “ Aku berusaha mengejar, namun aku langsung disergap,”Hei, jangan bawa dia pengecut!!!”
Aku terus berteriak. Airmataku menderas. Namun, ku lihat Maryam mengangkat telunjuknya sambil tersenyum.
Satu ? Apa maksudnya ? Tapi..tapi senyum itu membuatku tegar.
“Heh! Ayo jalan!” Seorangg pria lalu menutup mataku dengan kain dan mendorongku masuk ke mobil jip yang lain. Sebelum mataku ditutup, aku sempat melihat ada beberapa orangberjubah di dalam jip itu dan mata mereka pun ditutup.
Tak lama kemudian, jip berhenti.
“Ayo turun!!”
Tutup mataku dibuka. Tempat apa ini ? Ku lihat banyak tentara AS berjaga di sana.
“Jangan melamun!!” tubuhku didorong keras. Makin masuk ke dalam, ruangan ini semakin gelap. Lalu aku tiba di sebuah ruangan. Banyak sekali orang di sini. Tapi mereka tak berseragam tentara, wanita juga ada. Tiba-tiba sebuah suara mengagetkanku …
“Kalian harus melaksanakan ini dengan baik. Bila nanti kami berhasil masuk ke pusat Baghdad, kalian akan kami keluarkan dan lakukanlah demo itu. Kalian harus tunjukkan pada dunia, bahwa kalian membelot dari pemerintahan kalian sendiri. Jangan coba-coba melarikan diri! Satu kesalahan…satu rudal yang akan kami hadiahkan untuk kalian. Paham ??!”
Dengan lemah beberapa orang berusaha menganggukkan kepala.
“Hei! Pemalas!Bangun!”
Ku lihat seorang lelaki gemuk berseragam loreng menendang seorang kakek tua di sudut ruangan. Ku rasa kakek itu pingsan, karena ia tak bereaksi sedikit pun. Atau dia ….
Ya Alloh, aku tidak tahan melihat semua ini. Ini tak bisa dibiarkan.
“Jangan dengarkan dia ! Dia mencoba memecah belah umat Islam. Takutlah pada Alloh, saudaraku. Ini negeri kita. Kita harus mempertahankannya.” Aku berdiri tak peduli moncong-moncong senjata sudah siap menguliti setiap senti tubuhku.
Hening. Tak ada reaksi. Hei, mengapa mereka ini ? Mengapa mereka diam ?
“Ha…ha…ha…mereka tak akan mendengarkanmu, wanita tolol! Hidup mereka sekarang tergantung pada kami. Lagi pula apa yang bisa diandalkan umat Islam ?Bom bunuh diri itu ? Apalagi dunia sudah mencap bahwa orang Islam itu teroris ! Tak ada yang akan mendukung kalian. “ Lelaki gendut itu mendekati ku. Tangan ku bergetar.
“Kalian boleh bilang begitu. Tapi ingat ! Walaupun umat Islam hanya tinggal satu orang lagi….Alloh akan terus mengiringinya. Allohlah pendukung kami !!!”
Puih !! Ku ludahi muka lelaki itu.
Plak !! plak !! Dua tamparan mendarat di pipiku.
“Kurung dia !!’
Seorang tentara segera menyeretku. Tapi aku terus berontak.
“Dengarkan aku saudaraku ! Syahid lebih indah dari segalanya ! Perjuangan kita masih panjang. Lawanlah mereka saudaraku ! Lawan …!! Aku berteriak.
Bukk ! Sebuah tendangan menghantam pinggangku. Perih. Tapi, aku tidak peduli. Aku terus berkoar-koar. Aku tak tahu apakah suaraku masih didengar. Aku hanya ingin mereka sadar.
Prang !! Tubuhku dilempar ke dalam sel yang sempit dan pengap. Aku menangis. Tapi aku menangis karena tidak percaya. Bagaimana mungkin umat Islam bermental seperti ini ? Dimana semangat juang mereka ? Padahal ini adalah kebenaran !
Aku sholat. Ku lamakan sujud ku. Airmata ku suudah bercampur dengan darah. Ketika aku membaca tasyahud akhir, telunjukku mengiringi kalimat ini. Tiba-tiba aku teringat Maryam. Bukankah tadi Maryam mengangkat telunjuknya seperti ini ? Ah, aku mengerti sekarang. Ya ! Satu ! Hanya Alloh ! Isakan ku makin menjadi.
“Heh! Apa yang kamu lakukan ?! sebuah tendangan mengenai lagi punggungku.
“Heh ! Hentikan !!”
Aku tak bergeming.
Tentara itu makin kesal. Di tendangnya akuu sekali lagi dan dorr ….. dor ……!!
Tiba-tiba tubuhku terasa ringan. Aku terbang tinggi sekali ……
Brukk !!
Astaghfirullahal’adzim….!! Aku bemimpi.
Tiba-tiba ibuku masuk,”Ada apa Fah ? Kamu tadi teriak-teriak. Sampai jatuh lagi.”
Aku hanya tersenyum.
Ah ibu andai kau tahu.
Tapi….kukucek-kucek mataku. Ha ! Pukul 16 ?! aku belum sholat ashar !!!
Aku segera berlari ke kamar mandi, tapi langkahku berhenti ketika ….
“Pemirsa, sekitar pukul tiga dini hari waktu Baghdad, terjadi ledakan hebat di salah satu camp AS. Peristiwa ini menewaskan dua puluh orang tentara dan melukai sekitar empat puluh tentara lainnya. Di duga kuat ledakan ini berasal dari bom bunuh diri seorang wanita bercadar yang sejam sebelumnya pura-pura numpang berteduh. Sepuluh menit sebelum ledakan, ia telah menghilang entah kemana…..bla…..bla….bla….”
Maryam ? kaukah itu ?
Tunggu aku saudaraku !!
Baturaja, 2004
Diposting oleh FAKINANTI di 00.08.00 0 komentar
Detik-Detik itu Al Banna
Gapailah mentari itu
karena kau harus meninggi
bukan untuk memenuhi jagat dengan rintih
tapi genggam perubahan untuk kami..............
generasi yang hampir hilang tertelen bumi
generasi yang tengah payah menanti
generasi yang terseok-seok mencari
berbicara pada nurani....
nurani tak kuasa menjawab
berbicara pada diri...
diri tak mampu berkata
berbicara pada alam....
alam tak sanggup bertutur
maka ...
pada siapa?
pada siapa kami harus membangunkan bathin
agar tiada lagi kekacauan di bumi ku
agar tiada lagi jerit ketakutan di tanah ku
agar tiada lagi teriak kelaparan di kampung ku
agar tiada lagi bocah peminta di jalan ku
maka detik itu ... Al Banna
ya....detik itu tak boleh melangkah dulu
biar kami bisa menahan jahat-jahat itu agar tak beraksi
sehingga tanah, bumi dan kampung kami sentosa
namun bisakah detik itu berhenti....?!!!
Depok, 26 Mei 2008
Kinanti nih.....
Diposting oleh FAKINANTI di 00.07.00 0 komentar
Pekik Parau dari Duka Gaza
Kau pasti melihatnya dari langit..!
Ya.....! aku yakin kau pasti melihatnya,kan?
Wahai Imam, lihatlah keluarga kita di Palestina
Kau juga pasti berduka melihatnya kan?
Gaza merunduk memberikan penghormatan tuk tubuh-tubuh nan semerbak itu
Langit tak lagi biru tuk keriangan anak-anakku
Mereka menapak pacu jantung tuk sekedar mencari perlindungan
Namun roket itu tak mendengar pekik parau mereka
Namun rudal itu tak berbelas kasis untuk menghindari bocah-bocah malang itu
Apa yang harus ku lakukan ?
Berhentilah wahai bajingan..!
Berhentilah..!!
Dengarlah anak-anakku ini merintih kesakitan
Ibuku berurai pedih menahan perih hati
Wahai Imam Syahid,
Mengapa bangsa Arab diam saja
Apakah mereka buta
Atau mereka tak mempunyai televisi
Sehingga tak tahu tentang kesedihan keluargaku di Palestina??
Bangunlah wahai Arab!!
Bangunlah dari tidur panjang kalian..!!
Bagaimana mungkin kalian bisa tidur nyenyak....sementara Gaza luluhlantak tak terperi...!
Beraksilah...!! Bergeraklah..!!
Perjuangan saudaraku tak mungkin menunggu negosiasi lagi
Karena tiap detik negosiasi itu membunuh saudaraku
Wahai Imam Syahid, aku malu.....
Padahal aku adalah satu dari sekian milyar pemuda dunia
Namun aku tak kuasa tuk meringankan luka saudaraku di Palestina
Berliter-liter airmata yang telah kutumpahkan
Namun ini tak berarti jika setiap detik nyawa saudaraku meregang
Berton-ton amarah ingin kutumpahkan kepada Israel la’natullah
Aku ingin menjerit memaki Israel Jahannam
Aksi saja tak cukup untuk saudaraku
Wahai Imam Syahid,
Kau pasti menangis membaca suratku di akhir Desember ini
Dan kuyakin malaikat-malaikat sedang turun ke Palestina tuk membantu saudaraku
Karena ALLOH SWT sedang tersenyum pada saudaraku
Cinta ini akan terus mewangi
Tunggulah aku saudaraku
Aku pasti melindungi kalian
Semangat suci kalian tlah membakar piluku
Yang harus kalian tahu
Kalian tidak sendiri
Kami ada di samping kalian tuk membantu kalian
Kami ada di belakang kalian tuk menjaga kalian
Bersabarlah...
Sebentar lagi ALLOH akan memusnahkan Yahudi itu
Pasti...!!!!!
By:Kinanti
Saudaramu di Indonesia
Yang sangat mencintai Palestina
Diposting oleh FAKINANTI di 00.06.00 0 komentar
Teman
Teman tidaklah geng-gengan
Teman tidaklah asyik bercerita dengan topik yang dia berdua atau lebih yang tahu sementara di tengah-tengahnya ada seseorang yang tidak tahu
Teman tidaklah orang yang mengganggap seseorang bukan komunitasnya
Teman tidaklah orang yang begitu cueknya dengan seseorang yang ada di dekatnya, sampai-sampai
seseorang itu sudah duduk di ujung bangku
Teman tidaklah seseorang yang membiarkan seseorang terdiam
Teman tidaklah seperti itu ……
Teman adalah ketika dia ajak cerita semua yang ada di dekatnya
Teman adalah ketika yang dia bahas di tengah-tengah seseorang yang lain adalah hal yang universal, yang memungkinkan semua terlibat
Teman adalah orang yang menegur seseorang di dekatnya yang hanya terdiam
Sederhana bukan …..??
Itulah teman menurutku, berbeda dengan sahabat
Depok, 27 Desember 2009
By : Kinanti
“Ketika semobil dengan orang-orang yang aku anggap TEMAN, tapi ternyata bukan….maaf!!”
Aku tahu dunia terus berputar, akan ada saatnya dimana mereka akan merasakan yang sama seperti yang mereka lakukan kepada teman-teman yang lain.
Diposting oleh FAKINANTI di 00.05.00 0 komentar
Jelang Goresan
Berisik gejala
Ambrukkan panorama sulit
Hektarkan kepenatan
Misteri maut
Porak-porandakan gempuran ujub
Sempoyongkan gelagap medit
Munafik-munafik bersantai
Berhembus gurita congkak
Muak ….
Jelanglah gores-gores prahara
Ikutlah bersama musical pilu
Biar opera luka tak terus menganga
Biar tak mustahil euphoria mampir
Karena bahagia tak akan menginap lama
Musim ini akan di kontrak oleh duka pula
Terserah mereka ingin bayar berapa
Maka kini ….
Celoteh nestapa harus segera beranjak
Agar nirwana riang mau berteman
Agar ukiran ceria mau meriak girang
Maka perintahkan orbit munajat
Tuk kitari gemintang khoir …..
Depok, 12 Nopember 2008
By : kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 00.00.00 0 komentar
Senin, 29 Maret 2010
Sahabatku Al Banna
Jejak penuh debu itu telah mengantarkan tapak-tapakmu ke semesta raya
menghantarkan sejuta gemintang cinta untuk aura bumi
membiaskan rona-rona kesedihan menjadi semilir senyum menawan
aku temukan kau di sudut-sudut para pencari ketenangan
miskinnya aku tentang loncatan-loncatan nuranimu
tapi......
kukenal engkau melalui bisikan-bisikan lail
dan surat-surat kekhawatiranmu pada umat
hanya itu....
ya hanya itu............?
tidak!!!
aku semakin kenal engkau melalui lantunan rabithoh itu
bening-bening matamu membuat lautan berdendang mengagumi sosokmu
akankah terlahir kembali dari rahim-rahim suci ini
seutas cemerlang untuk penghuni negeri ?
Al Banna!
engkau akan kuletakkan pada urutan terdepan dari sahabat-sahabatku
meski liku jerih untuk membalut luka-luka para saudara terkasih
menjulang bak kepingan yang terurai dari materinya
aku tidak tahu apakah surat ini akan sampai padamu, wahai Al Banna
aku pun tak berharap ada seorang tukang pos yang bersedia mengantarkan ini padamu
tapi aku berharap kau tidak sedih atas apa yang terjadi pada ikhwahmu
Depok, 12 Mei 2008
Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.59.00 0 komentar
Aurora Ironi
Bagan tanya menyeruput pilu
Sandiwara atau dagelan semata
Riuh tawa dan wajah pias tak berbeda
Masing-masing menunjukkan nyawa
Hitamkah ?
Merahkah ?
Ungukah ?
Semua tampak bagai berkas
Tak jelas dan tak nyata
Membius seribu sedu sedan
Babak demi babak hanya pecahan
Inikah ironi sebuah bangsa ?
Yang merasa jadi pahlawan di negeri orang
Tapi malah jadi benalu di negeri sendiri
Wahai .......pemimpin !!
Sudah berbalut darah rakyat ini !
Sudah berbanjir luka rakyat ini !
Sudah meratap tersedu rakyat ini !
Sudah merana pemuda pemudi kami !
Tapi tetap kau bantai naluri kami !
Tapi tetap kau porak perasaan kami
Tapi tetap kau jarah airmata kami !!
Terbeka sudah amarah ini
Namun maaf kami terlalu sempurna
Untuk mu wahai pemimpin bangsa....
Depok/ 11 Nopember 2009
By : Kinanti Pertiwi ”Kecewaku”
Diposting oleh FAKINANTI di 23.58.00 0 komentar
Simphoni
Gemintang asa terus menukik
Meluluri patahan-patahan ambisi
Jelang …. Merintang ….
Hingga eksekusi meraup angan
Inilah kayangan para penari
Gelisah …. Menjarah …..
Hingga tak kunjung putus gebrakan
Inilah joli-joli kepayahan
Gemeretak daun penuh symphoni
Kebusukan …. Kegeraman ….
Goa-goa itu tergeser
Menuntut peradaban prajurit kepastian
Kini ….
Atau
Tidak sama sekali …
Lentik badan menanggung nyeri
Merogoh … memekik ..
Namun jalan terlalu sepi suram
Fitnah airmata menerobos puing-puing panorama gelap
Picingkan ….
Picingkan ….
Terlalu antic, lidah menopang
Kemana ? kemana ?
Hingga nyawa-nyawa tak lagi mengenal jasadnya
Hingga luruh amarah tal lagi menemukan muara
Kecewa ..
Padamu abdi bangsa …..
Depok, 11 Nopember 2008
By : kinanti
“mengenang para pembuat janji”
Diposting oleh FAKINANTI di 23.57.00 0 komentar
Kiamat
Manusia terlena oleh hembusan angin kekayaan
Manusia terbuai oleh terpaan udara kecantikan
Manusia tertawa oleh tiupan surge dunia
Akankah manusia sadar bahwa Alloh pasti akan murka
Teruslah manusia ! teruslah bermaksiat
Tapi ketika langit dan bumi digulung
Apakah kalian masih bisa tersenyum ?
Tak satupun manusia yang mampu menahan tangis
Ketika itu air laut naik ke atas
Ketika itu angin topan mengamuk
Ketika itu gunung-gunung beterbangan laksana kapas
Suara-suara parau menggema bak gendang pernyataan perang
Terompet kematiaan sudah dekat
Kembalilah saudaraku
Sebelum drama horror itu dipentaskan di panggung dunia
Baturaja, 11 Maret 2003
By : Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.56.00 0 komentar
Gaza ku Menangis
Wahai syahid ….
Ahmad Yasin, Rantisi, Ayyash, Al Banna
Lihatlah … lihatlah …
Rakyatmu menangis
Namun …
Tak terdengar di telinga dunia
Guncang hati kami
Tapi tak kuasa bergerak
Kami tahu kalian hanya bisa melihat
Karena kalian telah ada di wewangian surge
Wahai sang kekasih …
Rasulullah Muhammad
Lihat … lihatlah ..
Umatmu menjerit
Namun ….
Tak dihiraukan oleh dunia
Berdarah batin kami
Tapi tak bisa berlari
Wahai tuan presiden …
Ahmadinejad …
Lihat ….lihatlah …
Saudara-saudaramu terrsedu sedan
Namun …
Tak diperhatikan oleh dunia
Pilu jiwa kami
Aku tak kuasa …..!!
Aku hanya bisa menonton
Ketika saudara-saudaraku butuh bahuku untuk menangis
Butuh genggamanku untuk berdiri
Saudaraku …
Aku janji
Aku mencoba berpikir bagaimana cara membantu kalian
Tapi yakinlah ..
Pertolongan Alloh telah dekat
Israel pasti musnah tak bersisa
PBB …. PAYAH ….!!!
Dinding-dinding otak orang yang di bilang cerdas itu
Benar-benar payah ….
Perkataan mereka pun tak lebih seperti orang yang tak bersekolah
Dasi-dasi merreka pun tak beda dengan tali kekang anjing peliharaan
Hei … orang-orang kampong PBB !
ANGGOTA PERSERIKATAN BANGSA BODOH !
ANGGOTA PERSERIKATAN BANGSA BUDAK !
Apakah kalian tak punya TV ?
Atau memang mata kalian sudah pindah ke kaki ?
Apakah darah segar saudara kami, kau anggap seonggok jus?
Apakah airmata jeri saudara kami, kamu anggap segelas bir ?
Hingga jiwa-jiwa suci yang baru sedetik melihat dunia pun, tak kau beri kesempatan tuk hirup aroma negerinya sendiri ???
Sebaiknya kalian segera cuci kaki, ambil dotan, pakai piyama !
Kalian tak berguna !!!!
Karena kalian hanyalah bayi bayi durjana
PAYAH …………………………..!!!!!!
Dan kau yahudi …!
Dengarlah ini!
Tanah Palestina tak kan bisa kau rebut
Karena semakin kau rebut
Tanah Palestina akan semakin luas …!
Ingatlah ini ..!
Jika kau bunuh satu anak Palestina
Maka kami ….kakak dari anak-anak Palestina akan mengejarmu ..
Dan mendorongmu ke jurang neraka..!!
Depok, 7 Januari 2009
By : kinanti
“mengenang serangan di Gaza ketika ramadhan”
Diposting oleh FAKINANTI di 23.54.00 0 komentar
Sejenak Berfikirlah .....
Sejenak berfikirlah ….
Ah, tidak! Bukan sejenak (karena bagi manusia sejenak untuk membahagiakan Alloh itu terlalu lama, terlalu capek )
Ya! Sedetik..sedetik saja…
Coba kau kedipkan matamu…
Adakah kau berterimakasih kepada Alloh ketika itu?
Oh..oke..ini saja…
Adakah kau mengingat Alloh ketika itu ?
Adakah kau mengingat Alloh ketika sepersekian cepatnyamkelopak matamu bergerak..ya bisa bergerak!
Ho…ho…ho..kau tahu betapa mahalnya mesin superr canggih yang telah Alloh kirimkan untukmu ?sehingga mesin itu bisa menggerakkan matamu ?
Satu juta ?
Satu milyar ?
Satu triliyun ?
Satu …?? Bingung ..!!
Ya, satu yang belakangnya beriringan angka nol yang bahkan jika dimasukkan ke dalam laut tak akan penuh, dimasukkan ke dalam perut bumi tak akan penuh, atau di tempelkan di langit-langit angkasa?
Yap !
Pernahkah kita mengingat Alloh ketika salah satu nikmatnya berfungsi baik?
Ya ! seharusnya kita membayar setiap mesin-mesin itu dengan harga yang angka nolnya tak terhingga
Sanggup?
“tidak !jangan!” Alloh berkata dengan lembutnya dan bersahaja sambil menyunggingkan senyum yang tak pernah terhapus..
“cukup kalian nikmati, tapi Ku harap, rawatlah semua nikmat itu dan syukuri dengan penuh cinta “
Depok, 7 Desember 2007
By ; Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.54.00 0 komentar
Surat Cinta untuk Alloh SWT
Di saat kesedihan ini benar-benar dahsyat melanda hati yang terkoyak-koyak karena sebuah lantunan nyeri …”Apa amal unggulanmu di hadapan Alloh ??!”
Huk…!!!
Tajam…terlalu tajam bahkan…!
Semmentara tak ada buah pikiran atau indahnya perbuatan yang bisa dibanggakan bahkan dipersembahkan untuk membuat Rasulullah tersenyum sejenak, apatak lagi membuat Alloh bahagia dan memuji butir-butir bahkan atom-atom kebaikan yang terlalu kecil yang pernah kita lakukan.
Bahkan kadang, atom-atom kebaikan itu justru malah harus terurai berceceran karena diterpa kesombongan, kemunafikan, kesengajaan untuk tidak mau tahu bahkan yang paling paripurna …tak satu pun ceceran kebaikan itu yang “sengaja”, yang “diniatkan”, yang “diperuntukkan”, bahkan yang “disembunyikan” hanya semata-mata untuk kebahagiaan Alloh ?
Terlalu naïf dan picik bisa member kebahagiaan untuk Alloh, bahkan berjuta-juta, bermilyar-milyar, bertriliyun-triliyun kebahagiaan yang Alloh bingkiskan untuk kita, tak satu pun bingkisan balasan pun, jangankan bingkisan, bahkan tak satu tutur puji pun yang bisa (red:mau) kita kirimkan untuk Alloh !
Sampai-sampai malaikkat yang bertugas menerima bingkisan menjadi bingung bahkan “bête” karena pekerjaannya terlalu santai, hanya sedikit bingkisan yang harus dia bereskan dan kirimkan ke Alloh. Ini berbanding terbalik dengan tugas malaikat pengirim bingkisan dari Alloh untuk manusia-manusia “pelupa” di dunia. Tak henti-hentinya, dia mondar mandir, bolak balik, naik turun, berjalan, berlari, siang malam membungkus, merapikan, berepot ria dengan bingkisan-bingkisan yang telah Alloh siapkan untukk para makhluk hidup di dunia.
Tidakkah sayang Alloh itu patut dibalas ?
Bahkan, jika kita makhluk yan katanya berakal, ini tidak sekedar patut tapi HARUS…!!
Kita harus kirimkan bingkisan yang lebih baik, lebih indah, lebih unik, lebih menakjubkan, lebih banyak, lebih sempurna untuk Alloh tercinta, namun …..
Adakah Alloh menuntut itu semua ?adakah Alloh lalu berhenti bahkan memboikot kiriman bingkisannya karena kita tak kunjung bertutur puji ? adakah Alloh lalu memecat para malaikat petugas ppenerima bingkisan dari manusia, karena tugasnya terrseok-seok karena minimnya kiriman yang diterima ?adakah Alloh lalu justru berbalik mengirimkan bingkisan jelek, bau dan rusak ? atau bahkan Alloh lalu meminta kembali bahkan meminta ganti rugi dari semua bingkisan yang telah terkirim dan sampai di tangan kita ? lalu apakah Alloh menuntut kita ke pengadilan karena manipulasi kita yang terus menerus menganiaya Alloh dengan permintaan dan tuntutan tambahan bingkisan yang llebih banyaklah, yang lebih baguslah, yang …………….
CUKUP !!!
Ternyata tidak sejauh itu bahkan tidak akan pernah Alloh melakukan itu .
Kebeningan cinta Alloh untuk makhluknya, melebihi semua, segala, seluruh bahkan semesta dahsyatnya alam raya ini.
Sayang Alloh terus dan akan terus merayapi pribadi-pribadi yang sering lupa atasNya
Ah, Alloh !
Seandainya bumi ini bisa kami buka, ingin rasanya menyembunyikan diri ini sedalam dalamnya, karena malu pada seluruh kebaikanMu…
Seandainya dimensi ini bisa kami masuki, ingin rasanya menghilang karena tak kunjung jua bisa membalas kiriman bingkisanMu yang tak terdeteksi lagi karena saking banyaknya…
Bahkan, seandainya lautan ini menyebar ingin rasanya membias bersama derasnya karena merah padam wajah ini yang tak sanggup membalas sejuknya senyumMu….
“Fabiayyi alaa irobbikuma tukazzibaan ……”
Ya Alloh maaf, baru satu surat yang bisa hamba kirimkan untukMu, dari sekian banyak surat cinta, email cinta, fax cinta, bahkan buku cinta yang Engkau kirimkan untuk kami
MALU ….!!!
Depok, 6 Desember 2007
By : Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.53.00 0 komentar
Sahabat dalam Memori
Masih terasa raut keceriaannya
Saat lembaran kisah membuka tabirnya
Bagai dua insan satu rasa
Itulah aku dan dia
Walau terhalang lima benua
Semua pupus karena bibir berkata
Kami sama ….
Ohh sahabat ..
Tuhan telah menagih kisah hidupmu
Habis usia, tutup tabirmu
Hingga aku tak dapat menemanimu
Baturaja, 4 Januari 2003
By : Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.52.00 0 komentar
Keluh Ini Al Banna
Ketika langkah ini tak kuat lagi menapak
maka harus kemana kaki ini melangkah....?
Ketika bibir ini tak sanggup lagi berteriak
maka harus kemana jiwa ini menggeliat....?
Ketika ikhwah tak lagi mengerti
maka harus kemana kami menumpahkan perih hati....???
Ketika dakwah ini terasa begitu berat
maka harus kemana ku korbankan diri.....?
Ketika amarah ini begitu memuncak
maka harus kemana ku mencari penopang hati...?
Ketika angin puyuh di kepala ini mengerubungi
maka harus kemana mencari pegangan...?
ketika airmata ini tak menemukan lagi muaranya
maka harus kemana nurani ini bersedu.....?
Maka Engkaulah muara ku ya Robbi.....!
Di saat memang gemuruh tanya ini menderu dera memohon setitik pengertian
Bagi kepasrahan jiwa yang perlahan-lahan hendak luruh
Karena ternyata benar.....
Mengharap setitik pengertian dari manusia pasti akan kecewa
Maka mengapa aku tak mengharap selautan pengertian-Mu ?
Padahal Engkaulah yang paling mengerti dari orang paling bijak sekalipun
Maka izinkan aku menumpahkan keluh ini, entah untuk kesekian kalinya
Ya Robbi, menangkan jiwa-jiwa bersih itu
Bimbing diri-diri ikhlas itu
Naungi wajah-wajah jujur itu
Karena sulit sekali mencari pribadi-pribadi penuh harapan ini
Diposting oleh FAKINANTI di 23.51.00 0 komentar
Puzzle
Ketika semangat itu muncul, maka apapun keluh itu, tak kan membiarkan serat buncah keyakinan luntur hingga hilang dari memori. Kadang kisah-kisah penuh heroik ini, membuat semua begitu serba tak mungkin. Tapi ada yang berpacu kian cepat, kian tegar, kian terjal jalan yang di tempuh, dan kian kuat hati ini mensupport, melalui arena-arena pilu, sedih, marah, kecewa, dan tangis. Apa pun itu namanya, gesah cita untuk terus menatap kian lurus ke depan, mematikan adrenalin tuk menyerah. Menapak kesempatan tuk menjadi susah, bukan episode buruk. Buat itu semua bak puzzle yang kian elok ketika semua potongan telah terpasang pada tempat dan waktunya masing-masing. Jika kita memaksa salah satu potongan untuk bertengger di tempat yang salah, maka tak pernah selesai puzzle itu. Begitu pun ketika kita memaksa potongan itu terpasang sekarang juga, maka sempurnalah tahapannya. Begitulah hidup, mengumpulkan potongan demi potongan kisah. Yang berceceran entah di mana dan tak tahu kapan ditemukan. Entah sudah seperti apa puzzle yang ku buat dalam hidupku.
Bisakah ini berakhir sesuai saatnya ? atau harus terhenti tak terselesaikan ? Hm.....tak ku pungkiri riak-riak tanya dan kecemasan menggiring nyali berfikir semakin berlompatan. Benarkah seperti ini yang harus ku pasang ?
Diposting oleh FAKINANTI di 23.50.00 0 komentar
Ku Takut
Jika pertanyaan itu untukku …
Maka ku jawab iya..
Jika keluh itu untukku..
Maka ku hibur, semangat
Jika marah itu untukku..
Maka ku redam, reda
Jika bingung itu untukku
Maka ku kata, yakin
Jika bahagia itu untukku.
Maka ku bagi, cinta
Jika sedih itu untukku
Maka ku raih, senyum
Jika semuanya untukku
Apapun itu
Bagaimanapun itu
Seperti apapun itu
Dari manapun itu
Jadi apakah itu
Harus bagaimanakah itu
Berawal dari manapun itu
Berakhir dengan cara apapun itu
Maka......
Ku tolak !!!
Ku takut tak bisa lagi bergeming melihat duka
Ku takut tak akan lagi mengalir air mata melihat tangis
Ku takut tak bisa lagi memohon harap melihat sepi
Ku takut tak bisa lagi menatap melihat gelap
Ku takut tak bisa lagi bersua melihat cahaya
Ku takut tak bisa lagi bergetar melihat kepayahan
dan
Ku takut tak bisa lagi takut melihat takut......
Depok, 2 Nopember 2009
By : Kinanti Pertiwi
Diposting oleh FAKINANTI di 23.49.00 0 komentar
Jurnalis
Udara Ambon manise agak ddingin ku rasakan. Sejak aku turun dari pesawat pukul 17.00 WIT, gerimis sudah mengguyur bandara Pattimura. Ku pandangi sekelilingku. Hm, tidak terlalu ramai dibanding bandara Soekarno Hatta. Sambil menunggu temanku, aku merapatkan jaketku agar terasa hangat.
Beberapa menit kemudian, seorang lelaki melambaikan tangan padaku. Tak terlalu susah untuk mengingatnya. Ialah rekanku selama aku di tugaskan di sini. Suryan Ohorella.
Aku segera berlari dan masuk ke Kijang milik Suryan.
”Beta sudah lama menunggu ose, Jur.”
“Terimakasih.” Aku hanya tersenyum. Maklum udara dingin membuatku malas bicara. Oto pun berjalan.
Ku alihkan pandanganku keluar.
Kota Ambon sangat indah, pikirku. Tak terasa sudah tiga bulan aku bertugas di sini, tepatnya di desa Popilo. Dan ini, kedatanganku yang kedua kalinya. Dalam transitku kali ini, bukan untuk meliput berita tentang peristiwa apa yang terjadi di Ambon, tapi melihat kehidupan masyarakat Ambon, yang bagiku cukup menarik. Oh ya, namaku Muhammad Jurnalis Akbar. Wartawan salah satu majalah ibukota Jakarta.
“Kita besok kemana, Jur ?”
“…………….”
“Jur…Jur..Ose melamun ?”
Aku terkejut. Tangan Suryan menepuk punggungku cukup keras.
“Eh, maaf sobat. Saya agak sedikit pusing”
Entah mengapa aku berbohong padanya. Takut ? Tidak juga. Malu ? bisa jadi. Dulu waktu aku pergi dengan Suryan ke Galela, aku ketahuan melamun. Tahu dia bilang apa ?
“Ha….ha…haa…Jur, Jur. Ose, jangan banyak melamun.” Dia tertawa,” Jangan terlalu rindu pada keluarga. Ose, susah berjuang mencari berita nanti .”
Ku ingat waktu itu, aku sangat malu padanya. Bagaimana tidak, kehidupan orang Ambon sangat keras. Secara tidak langsung mereka harus bisa menguasai lingkungan. Pernah suatu hari ku lihat, seorang nona menjual bagia. Kue sagu kering, makanan khas Ambon, dipinggir jalan. Bagia itu disusun rapi dan dibungkus plastik bening. Yang menarik, bukan pada bagianya, tapi pada anak kecil berumur sekitar lima tahunan yang menangis meronta-ronta disamping sang nona.
Karena penasaran, aku ajak Suryan mendekatinya. Belum sempat aku mendekat, ke dengar anak itu berteriak-teriak.
“Laparrr…….mama laparrr……!!!”
“Diam! Ose seng boleh menangis !”
“Tapi mamaaaa……, beta lapar ! Beta mau bagia !!!”
Sang mama tak bergeming. Wanita itu memukul anak itu. Aku tertegun. Inilah salah satu yang menarik. Lebih baik mereka tidak makan, daripada memakan barang yang bukan miliknya. Urusan jualan tidak boleh disamakan dengan urusan pribadi.
“Oh ya Sur…Kamu dulu bilang jangan terlalu rindu pada keluarga ?”
“Ya..memangnya ada apa ?”
“Menurutku, keluarga, adalah hidupku. Karena keluarga, aku memiliki harapan dan semangat.”
“Jadi ?”
“Jadi aku tidak setuju dengan pendapatmu “
“Haa ….haa…”
Entah apa maksudnya, Suryan tertawa. Yang pasti hatiku kini sudah tenang.
***
“Jur ! Bangun ! Katanya ose mau ke Halmahera pagi-pagi !”
Ha ! Pukul 06.00. Jadwal meleset. Aku tertidur terlalu malam, karena harus menyiapkan program kerja yang harus dilakukan di Halmahera, Tobelo dan Gang Sungi. Ku dengar di Gang Sungi sedang di adakan semacam pesta rakyat. Sementara di Halmahera dan Tobelo, aku ingin melihat secara langsung bagaimana masyarakatnya memegang prinsip pela gandong yang sangat terkenal itu. Karena terlalu semangat mengerjakannya hingga larut malam, akibatnya setelah sholat subuh, aku melanjutkan tidurku.
Di Halmahera dan Tobelo dihuni dua agama mayoritas yaitu Islam dan Kristen. Dan karena prinsip pela gandonglah mereka dapat hiidup berdampingan. Hm, aku tak sabar lagi ingin ke sana. Aku bergegas.
***
Beberapa menit sebelum berangkat …
“Jur, ose dengar lagu itu ?”
“Lagu ? Lagu mana, bung ?” aku bingung
“Lagu di TV itu ?” Suryan menunjuk Intel 4 Inci di sudut kamar asrama. Di situ terlihat seorang pria menyanyikan lagu asli Ambon.
“Goro Gorone …” bisikku
“Ya! Goro Gorone. Itu lagu kesukaan beta. Waktu kecil, beta seng dapat tidur kalau belum mama nyanyikan lagu itu.”
Raut wajah Suryan berubah dramatis. Bicaranya yang biasanya kocak, jadi serius.
“Ose tahu ? Katong di Ambon harus punya kebanggaan terhadap kebudayaan katong. Lagu Burung Tantina, Ole Sioh, Huhatee harus katong hafal. Biar, kalau katong pi ke daerah lain, katong punya sesuatu buat kenangan …”
“Suryan boleh aku minta catatan lagunya ….?”
“Boleh! Boleh! Beta senang ose minta lagu itu !” serunya bersemangat.
Mata Suryan berbinar-binar. Ah, tak pernah aku melihat orang di daerah ku memiliki kebanggaan terhadap nilai-nilai kebudayaan asli daerahnya. Apalagi budaya westernisasi sudah mempengaruhi generasi mudanya. Mencari orang yang mau melestarikan kebudayaan daerahnya, mungkin seribu satu. Aku sendiri belum tentu berbakat untuk hal itu, batinku.
“Sur ! Ayo kita berangkat !”
“Oke ! Beta ambil kunci oto sebentar “
“Eh Sur ! Bukannya nanti kita naik kole-kole ? Mana muat mobilmu ..”
“Ha..ha…Jur..Jur…kole-kole sekarang mencari ikan. Kita nanti naik arumbai !” Suryan menepuk-nepuk pundakku.
“Maklum orang baru..belum terlalu menguasai..he..he…, oh ya tasku, tunggu senbentar , Sur!”
Hm..tas ini jangan sampai tertinggal. Tas inilah partnerku. Di dalamnya ada buku saku, kamera, hp, handuk kecik, topi dan yang utama yaitu pulpen. Yap! Selesai !
“Oke! Ayo berangkat !’
Mobil pun melaju dengan kencang. Cukup untuk mengejar waktu. Ini sudah hari ketiga. Hari kelima, laporanku harus segera dikirimkan ke Jakarta karena deadline. Jadi, satu hari waktunya kerja keras. Hm, Jurnalis, Jurnalis !
Ah ! aku jadi ingat bunda. Dia sangat sulit merestuiku menjadi wartawan. Bahkan, orang serumah punya tugas untuk membujuk bunda agar aku diizinkan.
“Kamu tahu nak ? wartawan itu tantangannya berat, resikonya banyak, sibuk cari berita sampai ndak ingat kesehatan sendiri.” Dengan lembut bunda mengelus kepalaku.
“Tapi pahalanya juga besar, bun. Kita mencari kebenaran.”
“Iya ! Tapi nyawamu cuma satu, nak. Sibuk mencari kebenaran, eh dipukul orang. Pekerjaan lain juga banyak pahalanya..”
“Tapi, bun ……?”
“Pokoknya, bunda gak setuju. Titik.!!”
Titik! Berarti tidak ada lanjutan.
Kami hanya bisa diam menerima keputusan bunda. Maklum, bunda sudah jadi orang tua tunggal sejak ayah meninggal ketika aku berumur tiga tahun. Ayah meninggal dalam tugas ketika meliput perang di Bosnia. Ya! Ayahku juga seorang jurnalis.
Namun, itulah bunda. Melihat aku begitu mencintai pekerjaanku, akhirnya hatinya luluh juga, namun tetap dengan syarat yang begitu detail. Setelah bunda menyebutkan satu persatu syaratnya, dan kusetujui, aku pun mengajukan syarat pada bunda.
“Bun, Jur terima syaratnya, tapi Jur juga punya syarat…”
“Apa ?”
“Bunda selalu do’akan Jury a ? Tanpa do’a bunda, rasanya langkah ini begitu berat ….” Aku memohon dengan sangat.
Bunda tersenyum dan menganggukkan kepalanya, lalu kami saling berpelukan erat. Bun, engkau malaikatku yang senantiasa ada di dekatku meski kita jauh.
***
Kapal yang kamii tumpangi sudah merapat di dermaga. Lalu, kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Daerah Gang Sungi memang agak pedalaman. Kami melewati kusu-kusu yang lebat sekali. Setelah hhampir setengah jam, akhirnya sampai ke tujuan. Suara floit, kotobuang dan tifa terdengar mengalun-alun. Saat kami mendekat, sekelompok pria menghadang kami. Lima orang memegang kalewang dan sisanya memegang salawaku, sejenis tameng. Ku lihat, Suryan mendekati mereka dan berbicara dengan bahasa yang tak ku mengerti.
Cukup lama mereka berkompromi, sampai akhirnya kami pun dipersilahkan masuk. Puff !!
Suara music semakin kencang terdengar. Sudah banyak orang berkumpul di sini. Mereka menyaksikan tari cakalele dan tari perisai. Di antara penonton, ku lihat banyak beberapa wartawan asing.
“Ose, seng memotret mereka, Jur ?”
“Aku sedang mencari posisi yang bagus. Oh ya Sur, nanti aku mau mewawancarai pemuka adatnya ya ..”
“Oke, sobat !”
………
Setelah puas memotret, kami segera berkeliling di sekitar rumah adat Ambon, Baileo. Di dalamnya, ada beberapa meja yang penuh dengan beberapa makanan, ada bagia, pisang dan minuman khasnya yaitu sopi, semacam minuman keras.
“Ose mau sopi, Jur ?” Suryan mengerling padaku, “Tapi kalau nanti kau mabuk, beta seng tanggung jawab …ha…haa…”
“Aku tidak suka minuman sepperti itu.”
“Oke ! Ayo kita kkeluar. Eh, tunggu …!” ku lihat Suryan mengambil dua buah pisang Ambon.
“Beta lapar, Jur. Perjalanan kita cukup melelahkan “
Aku tersenyum melihatnya. Kasihan.
Suara hiruk pikuk menandakan pesta makin meriah. Aku agak pusing mendengarnya. Setelah foto-foto lengkap, wawncara sudah beres, aku segera mengajak Suryan pulang.
***
“Ose punya komentar apa tentang pesta tadi, Jur ?”
“Hm…menurutku pestanya cukup unik .”
Tak ada lagi kata yang cocok untuk mengomentari itu. Bagiku semua kebudayaan di Indonesia sangat unik dan menarik.
“Sekarang kita kemana, Jur ?”
“Refresing! Tempat wisata yang bagus di mana ?”
“Oke! Kita ke Taman Laut saja di pantai Florida. Mau ? Makanannya juga enak-enak lho ….” Suryan berpromosi.
“Lanjutkan !!”
Kami berdua tertawa. Lumayan untuk merenggangkan kembali otot-otot syaraf.
Hm…setelah Ambon, aku kemana lagi ya ?
Diposting oleh FAKINANTI di 23.47.00 0 komentar
Piano Klasik
Aku duduk di bangku
Jemariku menari di atas tuts dengan riangnya
Ku lihat not-not balok berbaris rapi di jalan garisnya
Ternyata mudah ya .....
Mau tahu cara memainkannya ?
Diposting oleh FAKINANTI di 23.26.00 0 komentar
Inspirasi
TAUBAT
Kan ku raih kau
Walaupun gelap sehitam arang
Walaupun jauh setinggi awang
Amat ku sayang kau
Demi kesucian hati yang telah using
Ingat selalu hektaran dosa
Menggiring langkah hidupku
Telah terasa beratnya debu noda
Menutupi merahnya darah
Harapan, dambaan, kkeriinduan
Telah menanti cahaya Illahi
Bibir bergetar mengucapmu
Airmata pun turun sendu
Keringat berlomba ketakutan
Ingat umur tak beraturan
Taubat, apakah aku bisa taubat ?
Setiap detik nafas hanya piluan
Menyesali segala perbuatan
Tapi aku ini tanah, ya tanah kering dan kotor
Astaghfirullah aku harus wudlu
Ku bentang segala kotoran hatiku
Hingga aku seperti kapas putih
Dan kuwarnai dengan taubat nasuha
Baturaja, 1 Januari 2003
By : Kinanti
Diposting oleh FAKINANTI di 23.24.00 0 komentar
Moslem Blogger !!!
Siapa bilang ngeblog itu sulit ?! Kuncinya hanya satu, yaitu ... mau mencoba dan berani salah !
Diposting oleh FAKINANTI di 23.21.00 0 komentar
It's My Way
Bersama Islam aku hidup, maka dengan Islam aku belajar kehidupan
Diposting oleh FAKINANTI di 23.20.00 0 komentar
Kesehatan
Untuk semua orang yang ingin berumur panjang sehingga bisa berbuat banyak untuk orang lain
Diposting oleh FAKINANTI di 23.17.00 0 komentar
Psikologi
Bahagianya bisa memudahkan orang lain dari masalahnya sehingga dia memiliki sudut pandang yang jauh ke depan
Diposting oleh FAKINANTI di 23.13.00 0 komentar